Cara Emtek Jangkau Masyarakat yang Belum Melek Teknologi

Emtek melakukan kerja sama dengan Ant Financial dengan menghadirkan e-wallet bernama Dana di aplikasi berbagi pesan Blackberry Messenger.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 09 Nov 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 13:00 WIB
Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono di acara AdAsia 2017, Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (9/11/2017). (Zulfi/Liputan6.com)
Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono di acara AdAsia 2017, Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (9/11/2017). (Zulfi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di era digitalisasi yang semakin berkembang, tak semua masyarakat Indonesia melek teknologi. Di saat kebanyakan orang sudah ramai bertransaksi online, banyak juga masyarakat yang sama sekali belum bankable dan terjangkau sistem keuangan.

Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono mengatakan, mayoritas populasi Indonesia masih belum tersentuh oleh sistem keuangan di bank. Mereka juga masih banyak yang belum melek internet. Masyarakat ini juga dikenal dengan sebutan grassroots.

Dikatakan Sutanto, pihaknya berkomitmen untuk mengubah tren tersebut dan berupaya untuk membuat penduduk yang masuk ke golongan ini agar punya kehidupan yang lebih layak.

"Emtek akan tetap berkomitmen, dan kita berharap bisa untuk membuat peluang dan memaksimalkan potensi dari ratusan juta orang Indonesia untuk punya kehidupan yang lebih layak," tutur dia di acara AdAsia 2017 Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (9/11/2017).

Emtek, lanjut Sutanto, punya cara untuk melakukan itu, yaitu dengan membangun ekosistem yang bisa menjangkau grassroots. Ia mengatakan, ekosistem tersebut terdiri dari sejumlah lini-lini bisnis di bawah naungan perseroan, seperti digital media, televisi, travel agent, e-commerce, aplikasi berbagi pesan, dan lainnya.

Lewat situs e-commerce misalnya, Emtek membawahi situs e-commerce Bukalapak yang kini memiliki 1,8 juta penjual dan 257 agen penjual. Sutanto menambahkan, Bukalapak adalah platform e-commerce yang sangat mendukung grassroots karena penjual di Bukalapak kebanyakan adalah bisnis kecil dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Kita juga menghubungkan ke penjual dengan pendapatan menengah ke bawah. Jadi itu berbeda dengan kompetitor kita yang fokus ke kelas menengah ke atas," tuturnya.

Kemudian, lanjut Sutanto, Emtek juga sudah melakukan kerja sama dengan Ant Financial dengan menghadirkan e-wallet bernama Dana di aplikasi berbagi pesan Blackberry Messenger (BBM). Lewat Dana, orang bisa melakukan banyak transaksi.

"E-wallet akan melengkapi ekosistem kami, dan bisa membuat orang lebih nyaman untuk melakukan transaksi dan pembayaran. Jadi lewat Dana, kita bisa memperkuat dan menjangkau ratusan juta orang yang sekarang masih di luar dari sektor finansial," katanya.

"Sebagai perusahaan media lokal terdepan, kita ingin melalkukan lebih dari itu, kita ingin memperkuat grassroots, sehingga mereka tak lagi disebut tidak bankbale, tidak terjangkau atau stigma lainnya. Kita ingin meng-upgrade mereka jadi sebagai partisipan yang aktif, dan akhirnya bisa jadi pemimpin," tutup Sutanto.

Sepak terjang

Untuk diketahui, Sutanto Hartono merupakan lulusan University of Notre Dame, Jurusan Chemical Engineering (Teknik Kimia) dan University of California, Berkeley - Walter A. Haas School of Business, Jurusan Marketing and Finance (Pemasaran dan Keuangan).

Awal kariernya bermula dari Sony Music Entertainment di Indonesia. Dia mendirikan Sony Music Entertainment di Indonesia dan menjadi Senior Vice President untuk Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinannya, Sony Music mendirikan sebuah posisi kepemimpinan di industri rekaman di Indonesia. Dia juga seorang Senior Associate di Booz Allen.

Lalu, dari sana Sutanto beralih ke salah satu stasiun televisi Indonesia, yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan menjabat sebagai CEO. Saat itu juga, dia menjabat sebagai Director of Media Nusantara Citra (perusahaan induk RCTI).

Tak hanya sampai di situ, Sutanto kemudian berkarier di Microsoft sebagai Country General Manager PT Microsoft Indonesia. Dia bekerja sama dengan para pemimpin pemerintah dan bisnis serta para influencer teknologi untuk membangun kesadaran besar dan adopsi platform dan teknologi Microsoft.

Melansir linkedin.com, berikut pendidikan beserta perjalanan karier Sutanto Hartono:

Pendidikan

1985-1989: Menempuh pendidikan di University of Notre Dame, Jurusan Chemical Engineering (Teknik Kimia)

1991-1993: Melanjutkan pendidikan di University of California, Berkeley - Walter A. Haas School of Business, Jurusan Marketing and Finance (Pemasaran dan Keuangan)

Perjalanan Karier

April 1996-September 2003 : Berkarier di Sony Music Entertainment sebagai Senior Vice President

Oktober 2003-Januari 2010 : Berkarier di Rajawali Citra Televisi Indonesia sebagai President Director/CEO

Januari 2010-Oktober 2011 : Berkarier di Microsoft Indonesia sebagai President Director/Country General Manager

November 2011-saat ini : Berkarier di PT Surya Citra Televisi sebagai CEO

Mei 2012 : Berkarier di PT Elang Mahkota Teknologi sebagai Managing Director/COO

April 2013 : Berkarier di PT Surya Citra Media Tbk sebagai CEO.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya