Sandiaga Targetkan Raup Investasi Rp 1.000 T, Realistiskah?

Pengamat menilai hal yang harus diperhatikan pemerintah DKI Jakarta yaitu mengelola ekonomi terutama soal izin dan kemudahan berusaha.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Nov 2017, 19:45 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2017, 19:45 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memasang target investasi sebesar Rp 1.000 triliun dalam kurun waktu 2017-2022.

Pengamat memandang target investasi tersebut realistis mengingat kegiatan penanaman modal di Jakarta tidak akan pernah jenuh meski selalu diterpa masalah perizinan sampai Upah Minimum Provinsi (UMP) yang tinggi.

"Kalau untuk target investasi lima tahun Rp 1.000 triliun realistis," kata Research Fellow sekaligus Deputy Director ACI, Mulya Amri saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Saat ini, menurut Mulya, yang perlu diperhatikan pemerintah provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies-Sandi adalah mengelola perekonomian Jakarta dengan baik. Salah satunya membenahi perizinan dan meningkatkan kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) yang merosot dua peringkat ke posisi empat di 2017, berdasarkan laporan ACI.

"UMP Jakarta paling besar dibanding yang lain dan kemudahan mendapatkan izin untuk memulai usaha masih menjadi tantangan Jakarta," kata dia.

Dia berpendapat, kegiatan investasi di Ibu Kota masih cukup menggairahkan. Tidak ada kata jenuh seperti kota di negara lain, yaitu London, New York, bahkan Shanghai. DKI Jakarta, Mulya menambahkan, harus mulai bermain di sektor-sektor yang memberikan nilai tambah tinggi, antara lain sektor digital ekonomi, dan industri kreatif, hiburan, dan lainnya.

"Tidak ada kata jenuh, industri ke depan pasti berubah. Jakarta harus mengembangkan sektor-sektor industri yang memberi nilai tambah tinggi, seperti New York yang dulu banyak industri garmen, sekarang berkembang di aplikasi, dan IT," paparnya.

Mulya mengatakan, pemerintah provinsi perlu mendorong perkembangan DKI Jakarta sebagai pusat keuangan Indonesia. "Jakarta perlu di push lagi dalam kemudahan berusaha, karena merupakan tempat perputaran ekonomi Indonesia. Seharusnya Jakarta bisa bersaing dengan kota lain di dunia, agar go internasional," harapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Sandiaga Targetkan Raup Investasi Rp 1.000 Triliun

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan ibu kota memperoleh investasi dari asing sebesar Rp 100 triliun pada 2018. Hal tersebut dikatakan Sandiaga usai kunjungannya ke Dubai, Uni Emirat Arab.

"Total target kita untuk investasi itu 2018, Rp 100 triliun," kata Sandi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu 19 November 2017.

Dia berharap, banyaknya investor di Jakarta, akan mengurangi angka pengangguran. "Jadi kami berharap sekali investasi ini akan mampu ciptakan lapangan kerja yang berkualitas, lapangan kerja baru," ucap Sandi.

Adanya penurunan ekonomi, kata dia, berpotensi munculnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, dia harap munculnya investor dapat menanggulangi masalah tersebut.

"Kami melihat ada keterlambatan ekonomi. Kami khawatir nanti ada gelombang PHK. Kami khawatir anak-anak muda kita enggak mendapatkan pekerjaan. Jadi ini yang akan kami dorong supaya lapangan kerjanya tercipta yang baru dan berkualitas," ujar Sandiaga Uno.

Beberapa sektor yang menarik bagi investor asing, di antaranya pariwisata Kepulauan Seribu, retail, transportasi dan Transit Oriented Deveploment.

"Yang banyak disinggung adalah pariwisata, karena multiplayer effect-nya besar, dan ini menariknya bukan upah murah yah. juga tertarik dengan konsep TOD," kata Sandi.

Tak hanya itu, Sandi menargetkan kenaikan investasi di Jakarta bisa mencapai Rp 1.000 triliun dalam lima tahun ke depan. "Dalam lima tahun kalau misalnya kami bisa tiap tahun ada kenaikan 50-100 persen kami akan sampe Rp 1.000 triliun," tandas Sandiaga Uno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya