Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyalurkan anggaran sebesar Rp 2,39 triliun untuk subsidi tiket kereta ekonomi periode 2018. Anggaran subsidi meningkat ketimbang tahun lalu.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, pemerintah telah menugaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyalurkan subsidi kereta ekonomi ke masyarakat. Hal ini untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat, dengan memberikan keringanan biaya tiket ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
"Perjanjian tertulis sebagai penugasan pemerintah ke PT KAI untuk menjalankan pelayanan publik angkutan orang, dengan kereta api kelas ekonomi," kata Zulfikri, saat menghadiri penandatanganan penyaluran subsidi kereta ekonomi, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Zulfikri mengungkapkan, alokasi subsidi untuk kereta ekonomi dari Januari sampai 31 Desember 2018 sebesar Rp 2,39 triliun, mengalami peningkatan 14 persen dari alokasi 2017 sebesat Rp 2,09 triliun.
"Ini meningkat cukup signifikan dibandingkan 2017 yang sedang berjalan Rp 2,09 triliun," tutur Zulfikri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembagian Subsidi
Subsidi tersebut dibagikan untuk beberapa jenis kereta, yaitu kereta kereta antar kota kereta jarak jauh dengan frekuensi perjalanan sebanyak 5.840 dan proyeksi penumpang 4,6 juta orang, alokasi yang diberikan Rp 173,8 miliar.
Kereta jarak sedang, dengan frekuensi perjalanan kereta sebanyak 8.760 dan proyeksi penumpang 5,6 juta oran, alokasi yang diberikan sebesar Rp 235,7 miliar.
Kereta lebaran dengan frekuensi perjalanan kereta sebanyak 72, proyeksi penumpan 56.232 orang alokasi subsidi sebesar Rp 2,4 miliar.
Kereta perkotaan jarak dekat dengan frekuensi perjalanan kereta sebanya 40.150 dan proyeksi penumpan 29,1 juta, alokasi subsidi yang diberikan Rp 575,9 miliar.
Kereta Diesel dengan frekuensi perjalanan kereta sebanyak 22.995 dan penumpang sebanyak 9,3 juta orang, alokasi yang diberikan Rp 235,6 miliar dan Kereta listrik dengan proyeksi penumpang 320 juta orang, alokasi yang diberikan Rp 1,2 triliun.
Advertisement