Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menargetkan kinerja yang lebih baik di 2018. Sebagai penopangnya, perseroan menargetkan pengelolaan bandara baru sehingga bisa menambah pendapatan perseroan.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, Angkasa Pura I menargetkan bisa mengelola bandara baru yang saat ini masih dikelola oleh Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kementerian Perhubungan.
Adapun salah satu bandara yang diharapkan bisa diserahkan kepada Angkasa Pura I untuk bisa dikelola dan dikembangkan adalah Bandara Labuan Bajo.
Advertisement
Baca Juga
"Perusahaan juga berharap dapat segera mengelola bandara yang selama ini dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Unit Pelaksana Bandar Udara) yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo," kata Faik dalam keterangannya, Sabtu (3/1/2018).
Sebenarnya, bandara Labuan Bajo bukan menjadi satu-satunya bandara baru yang ditargetkan akan dikelola perusahaan tahun ini. Total, ada enam bandara.
Selain Labuan Bajo, Angkasa Pura I juga ingin mengelola Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dan Bandara Samarinda Baru.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Target Pendapatan
Dengan berbagai bandara baru tersebut, tahun 2018 ini, Angkasa Pura I menargetkan pendapatan sebesar Rp 8,7 triliun atau meningkat 16 persen dari realisasi pendapatan 2017 (unaudited) sebesar Rp 7,5 triliun.
Target pendapatan ini salah satunya didukung oleh mulai beroperasinya terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang pada Maret 2018 dan peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi sisi udara bandara-bandara.
Selain itu, target pendapatan tersebut juga akan didukung oleh peningkatan pendapatan lima anak perusahaan Angkasa Pura I yaitu Angkasa Pura Suport, Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Properti, Angkasa Pura Hotel, serta Angkasa Pura Retail.
“Di tahun 2018 ini kami juga akan memfokuskan diri dalam peningkatan kualitas layanan di 13 bandara seperti inovasi pelayanan di terminal, penerapan smart airport, digitalisasi proses bisnis perusahaan, dan percepatan pembangunan tiga bandara yang termasuk dalam proyek strategis nasional, yaitu Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Bandara Internasional Baru Yogyakarta," ujar dia.
Selain itu, Maret 2018 ini, ditargetkan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang dapat mulai beroperasi.
"Hal ini sebagai upaya untuk mengatasi lack of capacity beberapa bandara sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara,” pungkas Faik Fahmi.
Advertisement