GMF Sinergi dengan Perusahaan Australia dan Timur Tengah

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) teken kerja sama sejumlah pihak di Singapore Airshow 2018

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2018, 10:32 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2018, 10:32 WIB
(Foto: Dok GMF)
GMF di Singapore Air Show 2018 (Foto: Dok GMF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) teken kerja sama sejumlah pihak di Singaporea Airshow 2018 pada Rabu 7 Februari 2018.

Pertama, perseroan teken kesepakatan strategic initiatives dengan grup KOOR. Kesepakatan ini berisi kerja sama operasi GMF dengan grup KORR untuk mengembangkan fasilitas perawatan pesawat di Australia.

Direktur Utama GMF Aero Asia, Iwan Noeniarto menuturkan, area Australia dipilih karena berpotensi pasar perawatan yang cukup tinggi terutama di bidang line maintenance. Dari sisi kualiatas, GMF dapat bersaing dengan perusahaan MRO kelas dunia lainnya.

"Kami butuh eksistensi di tengah pasar agar dapat menyerap pendapatan yang lebih besar lagi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2018).

Kedua, GMF Aero Asia juga menandatangani kemitraan dengan GME Aviation yang merupakan grup usaha aviasi cukup besar di Timur Tengah. CEO GME Aviation, Kalyan menuturkan, oihaknya ingin membawa kapabilitas bersama dengan kualitas milik GMF ke kawasan Timur Tengah yang memiliki perkembangan pesat.

Ia menambahkan, potensi bisnis yang dapat ditimbulkan dari kerja sama ini senilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 136,10 miliar (asumsi kurs Rp 13.610 per dolar Amerika Serikat).

"Hingga 2020 potensi bisnis dapat berkembang hingga lima kali lipat besarnya. Bisnis perawatan pesawat di kawasan Timur Tengah sangatlah menjanjikan, dan bermitra dengan GMF merupakan suatu pilihan tepat dengan segala kemampuan serta kualitas yang dimiliki GMF," ujar Kaylan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

20150928-Garuda Resmikan Hanggar Terbesar di Dunia-Tangerang
Teknisi melakukan maintenance pesawat di Hanggar 4 GMF Aero Asia di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Hanggar ini menjadi hanggar perawatan pesawat berbadan kecil terbesar di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketiga, PT Garuda Indonesia Tbk teken perjanjian dengan Stelia untuk penggunana kursi kelas bisnis buatan Stelia yang akan digunakan pesawatnya pada 2019. GMF bersinergi dengan Garuda Indonesia dan juga STELIA dalam hal pemeliharaan dan perawatan kursi kelas bisnis. GMF dipercaya PT Garuda Indonesia Tbk untuk merawat dan memelihara kursi kelas bisnis terbarunya.

"Kami memberikan garansi selama lima tahun untuk kerusakan tertentu. Kami juga akan membantu GMF dalam pengembangan kapabilitasnya dalam merawat kursi buatan kami," ujar Stephane.

Ia menambahkan, kemitraan ini juga membuat GMF dapat membantu Garuda Indonesia merawat kabin yang efektif dan efisien hingga 10-15 persen. Ditambah GMF bisa memiliki kapabilitas baru yang dapat dijual kepada maskapai lain sebagai persiapan ekspansi ke luar negeri.

Keempat, GMF juga melakukan kerja sama dengan beberapa instansi pendidikan. Bentuk dukungan dari instansi pendidikan untuk tenaga kerja di bidang perawatan pesawat terbang.

Perjanjian itu dilakukan dengan sejumlah instansi pendidikan antara lain Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto, Politeknik Negeri Medan, Universitas Suryadarma, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Sriwijaya, dan Politeknik Negeri Batam.

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, pihaknya mendukung GMF untuk melakukan ekspansi bisnis. GMF harus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas di bidang perawatan pesawat sehingga GMF harus dapat perluas jangkauannya tidak hanya di Jakarta saja.

"GMF harus bisa mendekatkan diri kepada pelanggan, dengan itu bisa lebih kuat lagi menawarkan services yang kita punya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya