Mau Sukses Bisnis Toko Kue di Indonesia? Ini Jurus Jitunya

salah satu cara yang harus dilakukan agar bisnis kue bisa bertahan adalah dengan jeli melihat peluang.

oleh Vina A Muliana diperbarui 16 Feb 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2018, 18:00 WIB
Jelang Lebaran, Kue Kering di Jatinegara Laris Diserbu Pembeli
Pembeli melakukan transaksi dengan penjual kue kering di toko kue Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa (14/6). Pasar ini merupakan salah satu pasar kue kering yang selalu ramai diserbu para pelanggan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis di bidang food and beverage (F&B) merupakan salah satu jenis bisnis yang populer di kalangan anak muda. Wujud dari bisnis F&B ini pun bermacam-macam, mulai dari membuat restoran hingga toko kue.

Co-founder toko kue Ann's Bakehouse Putri Yuanisa mengatakan, salah satu cara yang harus dilakukan agar bisnis kue bisa bertahan adalah dengan jeli melihat peluang. Selain itu memanfaatkan platform digital seperti alat analitis juga bisa jadi cara yang efektif untuk mengetahui pasar.

"Selalu lihat ke peluang. Itulah kenapa kita pake online dan memanfaatkan platform digital. Ya buat itu, biar analisa kita bisa jadi lebih mudah," kata wanita yang akrab disapa Ica seperti ditulis Jumat (16/2/2018).

Lebih lanjut, Marketing Associate Ismi Iman mengatakan ada tiga hal yang bisa dilakukan seseorang agar bisnis kue atau F&B nya bisa sukses. Cara yang pertama adalah dengan selalu mempertahankan cita rasa yang khas dan unik.

"Untuk orang-orang bisa bertahan di bisnis F&B itu berarti mereka harus punya cita rasa yang khas," kata Ismi.

 

Profesional

Kue hasil buatan Ann's Bakehouse (foto: Liputan6.com/Vina A. Muliana)
Kue hasil buatan Ann's Bakehouse (foto: Liputan6.com/Vina A. Muliana)

Selanjutnya, pebisnis F&B juga bisa profesional. Setiap detail harus selalu diperhatikan agar citra merek dapat terus baik di mata konsumen.

"Harus profesional. Kita ga boleh menyepelekan satu hal kecil apapun. Karena dari hal kecil itu sebenarnya ga bisa bener-bener kita sepelekan. Dari review, dari packaging. Karena itu semua yang menjadikan brand kita satu package di mata orang lain" tutur Ismi.

Terakhir, wanita berhijab ini mengatakan bahwa optimisme penting agar bisnis terus berjalan. Pengusaha yang optimis bisa terus memiliki semangat dalam menjalani bisnis.

"Kalo ga optimis dan ga kenal sama brand kita sendiri, gimana orang lain mau kenal brand kita," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya