Pakai Motor Trail, Menteri Rini Susuri Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Walini, Bandung Barat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mar 2018, 14:17 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 14:17 WIB
(Foto: Dok Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Rini Soemarno susuri jalur kereta cepat Jakarta-Bandung pakai motor trail (Foto: Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Bandung - Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Walini, Bandung Barat.

Titik tinjauan pertama adalah lokasi pembangunan terowongan (tunnel) yang tidak jauh dari lokasi yang akan dijadikan sebagai Stasiun Kereta Cepat di Walini.

Di sini, Rini Soemarno mengaku antusias dengan perkembangan pembangunan tunnel yang terus dikerjakan. Namun, dirinya tidak puas dengan hanya mengunjungi satu titik tersebut. Rini ingin menyusuri jalur kereta cepat yang ada di sekitar Walini.

"Saya akan coba keliling menggunakan trail untuk melihat sejauh mana pengerjaan pembebasan lahannya dan bagaimana respons dari masyarakatnya sendiri," kata Rini di Walini, Bandung Barat, Rabu (21/3/2018).

Dengan menggunakan jaket kulit warna hitam, masker dan helm, Rini langsung menunggangi motor trail warna merah. Namun tak mengendarai sendiri, Rini tampak dibonceng oleh petugas Kepolisian. Tak hanya Rini, beberapa Eselon 1 Kementerian BUMN juga mengikuti Rini menyusuri jalur kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.

 

Selanjutnya

IBD Expo dan Banking Expo 2017
Pengunjung melihat miniatur kereta cepat di pameran Indonesia Business and Development Expo (IBD Expo) di Jakarta, Rabu (20/9). Pameran IBD Expo berlangsung dari 20-23 September 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menuturkan, selama ini yang menjadi kendala pengerjaan proyek tersebut adalah pembebasan lahan. Ditargetkan, semua lahan bebas pada akhir 2016. Namun, pembebasan lahan baru 56,5 persen hingga kini.

Pembebasan lahan ini perlu waktu lantaran menunggu penetapan lokasi dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) dan proses musyawarah dengan masyarakat.

"Sebenarnya tidak hanya di proyek kereta cepat. Namun proyek infrastruktur lain seperti jalan tol, bandara itu juga terkadang molor karena pembebasan lahan ini," ujar dia.

Namun demikian, Rini bersyukur saat ini sudah ada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 mengenai pembebasan lahan. "Meski agak molor tidak apa-apa, kita harus bersyukur dengan adanya UU Nomor 2 itu kini bisa lebih cepat, kalau dulu mungkin bisa sampai 10 tahunan hanya persoalan pembebasan lahan," ujar Rini.

Rini menargetkan, seluruh pembebasan lahan akan selesai pada akhir April 2018 dan dilanjutkan dengan konstruksi secara menyeluruh. Diharapkan proyek tersebut bisa commisioning pada 2020. (Yas)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya