Liputan6.com, Jakarta - Orang tua biasanya tidak ingin menunjukkan kesulitan keuangan kepada anaknya yang sudah berkeluarga. Anaklah yang harus paham kalau orang tua butuh bantuan kita. Karena itu, alangkah baiknya jika anak tidak menunggu sampai orang tua meminta saat membutuhkan.
Berbeda dengan generasi kita yang sudah peduli dan sadar pentingnya investasi untuk persiapan pensiun, orang tua kita mungkin tidak secermat itu di masa lalu. Karena pola finansial ini, biasanya generasi sepuh hanya memilih tabungan masa pensiun ala kadarnya. Padahal belum tentu uang pensiun itu cukup untuk memenuhi kebutuhanya setelah masa produktif berlalu.
(Mari ambil pelajaran dari artikel ini: Menua dengan Sukses, Apa yang Harus Dipersiapkan?)
Advertisement
Baca Juga
Ini artinya, Andalah yang harus mengambil alih peran mereka. Tidak usah mengeluh karena harus membiayai keluarga sendiri dan memberi bantuan untuk orang tua. Kenyataannya, mereka sudah merawat, membiayai, dan mempersiapkan kita hingga kita bisa seperti sekarang.
Sebenarnya, Anda bisa menyiapkan biaya untuk menanggung hidup orang tua yang sudah pensiun sebagaimana Anda menyiapkan biaya masa depan anak.
Persiapan ini penting agar perencanaan keuangan keluarga Anda tidak sampai terganggu bila Anda tiba-tiba harus ikut membiayai kebutuhan orang tua Anda. Ditambah lagi, Anda sendiri juga harus tetap menyiapkan dana masa pensiun Anda.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa tetap berbakti tanpa merasa terbebani secara finansial? Perhatikan beberapa poin dari Danaxtra berikut ini.
1. Idealnya Dipersiapkan Sejak Anak Belum Menikah
Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menuturkan, idealnya dana untuk membantu kehidupan pensiun orang tua disiapkan sebelum si anak membentuk keluarga sendiri. “Karena dia masih sendiri, biaya hidupnya tidak terlalu besar,” jelas Eko.
Tapi biasanya sebelum berkeluarga, si anak akan lebih banyak menggunakan pendapatannya untuk kepentingan sendiri. Apalagi bila si anak baru mulai masuk masa kerja.
Nah, bila si anak sudah berkeluarga, bahkan sudah memiliki anak, maka persiapan untuk ikut membantu biaya hidup orang tua setelah pensiun bisa dimulai sekitar lima tahun sebelum orang tua pensiun. Di masa ini, seharusnya pendapatan si anak sudah lebih stabil dan perencanaan keuangan keluarga si anak juga sudah berjalan.
2. Komunikasikan dengan Pasangan dan Saudara Lainnya
Mengingat pengeluaran dana untuk orang tua ini cukup sensitif dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, alangkah baiknya jika sebelumnya dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan Anda. Apalagi jika pasangan juga masih punya orang tua, alangkah baiknya dibicarakan berapa masing-masing persentase yang diberikan kepada masing-masing orang tua, agar tidak menimbulkan salah paham.
Jika Anda memiliki saudara/saudara kandung (adik/kakak), bantuan bagi orang tua bisa dibagi-bagi, bergiliran, atau sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing anak. Dengan demikian, Anda tidak terlalu berat atau terbebani dalam membantu orang tua. Namun jika Anda terlahir sebagai anak tunggal, tanggung jawab terhadap orang tua wajib dilakukan Anda sendiri.
Bagaimana jika penghasilan atau gaji tak mencukupi untuk membiayai orang tua? Sebaiknya Anda mengomunikasikannya dengan anggota keluarga lainnya, atau Anda melakukan penghematan, misalnya mengurangi belanja atau jalan-jalan yang bersifat hiburan. Selain itu, bicarakan juga rencana ini dengan orangtua. Ini perlu dilakukan terutama agar orang tua sadar untuk tidak terlalu mengikuti gaya hidup saat masih bekerja.
Advertisement
3. Pengaturan Pos Anggaran Orang Tua
Banyak orang yang menanyakan, berapa yang harus disiapkan untuk membantu keuangan orang tua? Jawabannya tentu saja bergantung dengan kondisi keuangan Anda. Agar tidak menganggu kesehatan keuangan keluarga, sangat disarankan Anda mulai membuat anggaran. Buatlah pos tersendiri untuk membantu keuangan orang tua.
Perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory Mike Rini Sutikno, menyebut angka 5 persen cukup proporsional untuk dialokasikan sebagai anggaran orang tua. Sementara Sari Insaniwati, dari Mitra Rencana Edukasi Financial & Business Advisory, memberikan pendekatan 5-10 persen.
Satu hal yang disepakati oleh para finansial planner, sebelum mempersiapkan biaya pensiun orang tua, kebutuhan keuangan keluarga anak mestinya sudah terpenuhi, sehingga tidak menjadi gangguan finansial.
Karena itu, sebelum memutuskan menyisihkan dana keluarga untuk menutupi kebutuhan pensiun orang tua, pastikan keluarga Anda sudah memiliki dana darurat, sesuai jumlah anggota keluarga Anda. Pastikan juga keluarga Anda tetap memiliki dana untuk membayar utang dan cicilan rutin lain.
Jangan lupakan juga pendidikan anak. Pastikan Anda sudah mempersiapkan dana untuk pendidikan anak di masa depan. Anda juga sebaiknya telah memiliki asuransi untuk perlindungan keluarga.
Lalu Bagaimana Teknis dalam Membantu Anggaran Orang Tua?
Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan bila berniat membantu orang tua memenuhi kebutuhan keuangan saat sudah pensiun. Berikut uraiannya:
1. Hitung Kebutuhan Dana
Untuk menyiapkan kebutuhan dana pensiun bagi orang tua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung berapa besar kebutuhan dana pensiun orang tua Anda. Karena itu, Anda perlu menanyakan kepada orang tua, berapa besar dana pensiun yang mereka dapatkan setelah pensiun.
Tanyakan juga bagaimana skema pencairan dana pensiun orang tua Anda, apakah dicairkan sekaligus atau dibayarkan secara bulanan. Anda juga perlu mengetahui apakah orang tua Anda masih menerima pendapatan setelah pensiun dan asal pendapatan tersebut.
Jangan lupa hitung pula berapa besar utang orang tua yang masih tersisa serta tanggungan yang masih harus dibayarkan orang tua. Misalnya, masih ada saudara yang pendidikannya ditanggung orang tua.
Tentu saja, pengeluaran bulanan orang tua harus dihitung. Orang tua yang sudah pensiun disarankan mengubah gaya hidupnya. Biasanya, saat sudah pensiun, biaya transportasi dan akomodasi bisa ditekan. Tapi biaya kesehatan berpotensi semakin besar.
Jangan lupa perhitungkan juga usia harapan hidup orang tua. Biasanya, seseorang memasuki pensiun pada usia 55 tahun hingga 65 tahun. Dengan asumsi rata-rata usia orang Indonesia mencapai 80 tahun, artinya orang tua Anda bakal membutuhkan dana untuk 15 tahun hingga 25 tahun ke depan.
Biasanya, rata-rata hasil investasi dana pensiun yang didapat dari tempat kerja hanya mampu memenuhi kebutuhan masa pensiun sekitar tujuh tahun. Dengan demikian, Anda harus memperhatikan kebutuhan dana untuk periode yang tidak ditanggung dana pensiun yang tersedia.
Advertisement
2. Amankan Biaya Kesehatan
Seiring dengan bertambahnya usia, seseorang juga akan semakin rentan dengan penyakit. Karena itu Anda perlu menyiapkan biaya kesehatan untuk orang tua Anda. “Orangtua biasanya perlu melakukan cek kesehatan secara berkala,” kata Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan.
Untuk kebutuhan biaya kesehatan, perencana keuangan menyarankan mengambil asuransi kesehatan bagi orang tua. Selain itu, Anda juga bisa mengikutsertakan orang tua Anda di program BPJS Kesehatan. “Tujuannya meringankan biaya berobat orang tua juga, jadi bisa meringankan beban orang tua tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam,” kata Rakhmi.
3. Susun Prioritas Dana
Setelah menyiapkan dana untuk biaya kesehatan, Anda bisa menyusun prioritas pengeluaran orang tua lainnya di masa pensiun. Ada baiknya, dana yang disiapkan digunakan untuk melunasi utang orang tua terlebih dulu. Dengan demikian, dana pensiun yang diterima oleh orang tua bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin sehari-hari.
Dana yang tersisa bisa digunakan untuk membayar tanggungan yang menjadi tanggung jawab orang tua Anda. Misalnya, biaya pendidikan saudara yang masih sekolah. “Atau adiknya bisa dicarikan beasiswa atau diarahkan sekolah sambil bekerja,” kata Rakhmi. Pilihan lainnya, anak yang sudah bekerja mengambil alih tanggung jawab orang tua membiayai biaya pendidikan anak yang masih sekolah.
Bila anak yang sudah bekerja sepakat menanggung biaya pendidikan anak yang masih sekolah, maka biaya pendidikan saudaranya bisa disiapkan jauh-jauh hari, sama seperti menyiapkan biaya pendidikan anak. Dengan catatan, biaya pendidikan anak sendiri sudah siap terlebih dulu.
4. Atur Pemberian Dana
Pertimbangkan cara pemberian bantuan biaya pensiun kepada orang tua Anda. Perencana keuangan menyarankan sebaiknya dana diberikan kepada orang tua dalam bentuk uang saku bulanan. Dana untuk uang saku bulanan ini bisa diinvestasikan ke dalam reksadana pendapatan tetap. “Atau bisa juga dimasukkan ke dalam deposito dan memanfaatkan imbal hasilnya,” sebut Sari.
Ada cara untuk memperingan uang saku bulanan bagi orang tua, yakni dengan cara mengajak orang tua tinggal satu rumah dengan salah satu anaknya. “Ini bisa meringankan biaya bulanan,” imbuh Sari. Dengan cara ini, anak hanya mengeluarkan biaya bulanan berupa biaya makan, sementara biaya listrik, air bisa dihemat.
5. Gunakan Pembayaran Otomatis
Salah satu cara untuk mempermudah pembayaran adalah dengan menggunakan pembayaran otomatis (auto debet). Sebagai anak, kita dapat membantu keuangan orang tua dengan cara membantu pembayaran biaya-biaya utilitas: listrik, telepon, air, pajak, internet, pulsa, dan lainnya. Biasanya orang tua akan kerepotan untuk membayar biaya-biaya utilitas.
6. Beri Sumber Pemasukan Baru
Anda juga bisa memberikan pemasukan baru bagi orang tua Anda. Misalnya, siapkan bisnis untuk dijalankan oleh orang tua Anda. “Usahakan bisnisnya yang tidak terlalu merepotkan bagi orang tua, mengingat usia mereka yang tidak lagi muda,” kata Rakhmi.
Begitulah tips membantu orang tua dalam hal finansial, karena bagaimana pun mengurus orangtua, apalagi yang sudah uzur, merupakan kewajiban anak. Tinggal bagaimana cara mengatur agar keuangan keluarga tetap berjalan dengan baik, kendati Anda memiliki penghasilan pas-pasan. Dan jangan lupa, selalu ada berkah dalam setiap bakti kita. Selamat berbakti.
Advertisement