Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar desain busana muslim bisa memadukan ciri khas Indonesia yang tradisional dan modern. Hal ini disampaikannya ketika membuka pameran Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia 2018 di Jakarta Convention Center (JCC).
Kasubdit Metodologi dan Analisis Riset Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Dian Permanasari menuturkan, pihaknya sedang mempersiapkan Indonesia Trend Forecasting 2019-2020. Trend Forecasting berisikan berbagai model desain fashion dengan berdasarkan pada kearifan lokal.
Diharapkan Trend Forecasting dapat menjadi pedoman maupun sumber inspirasi bagi semua pelaku fashion di Indonesia untuk mengembangkan produk fashion-nya. "Trend Forecasting upaya Bekraf kerja sama dengan desainer-desainer di Indonesia untuk memberikan semacam panduan atau inspirasi bagi desainer-desainer dalam mendesain produknya," ujar dia di JCC, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Kami belum launching Trend Forecasting 2019-2020, tapi besok kita akan memberikan bocoran untuk pertama kali di sini," lanjut dia.
Dia menegaskan, program ini sangat penting agar pelaku bisnis fashion di Indonesia agar tetap dapat bersaing dengan model fashion yang tengah berkembang secara global. Namun, tetap mengedepankan kekhasan serta keunikan ragam busana Nusantara.
"Menjadikan produk lokal sebagai trend center juga mengikuti perkembangan fashion global tanpa meninggalkan kekhasan Indonesia," kata dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
RI Harus Jadi Pusat Mode Muslim Dunia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka pameran Muslim Fashion Festival (Mufest) Indonesia Tahun 2018 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Di hadapan Jokowi, National Chairman of Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma kembali menegaskan potensi besar pengembangan industri busana muslim di Indonesia. Oleh karena itu, mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri busana muslim harus dilakukan sejak saat ini.
Diketahui, Indonesia menargetkan bakal jadi pusat mode muslim dunia pada 2020. Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, menurut Ali, bakal menjadi pendorong serta pembeda produk-produk fashion Indonesia jika digali dan dimanfaatkan secara baik.
"Menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia bukan tahun 2020, bukan besok, lusa, tapi sekarang," ujar dia di JCC, Kamis, 19 April 2018.
Oleh karena itu, menurut dia Indonesia harus menjadi pemain di rumah sendiri. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah segera merespons perkembangan industri mode yang demikian cepat. Hal ini agar Indonesia tidak menjadi tujuan pasar produk dari luar negeri.
"Dengan saling menghargai perbedaan serta bisnis strategi yang kuat, insyaallah Indonesia akan bisa menguasai pasar Indonesia sendiri," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement