Liputan6.com, Jakarta - PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya, PT Surya Energi Indotama (SEI), telah mengerjakan proyek pengembangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan total 492 kWp di Sumba Timur.
PLTS akan melistriki 909 rumah di area-area terpencil di lintasan sepanjang 48 km menggunakan tiang-tiang yang dapat membangkitkan listrik menggunakan panel surya yang dipasang di atasnya. Dengan desain ini, tidak lagi diperlukan lahan yang luas seperti halnya pada PLTS konvensional.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat 11 sistem yang dibangun di lima desa, yaitu Tawui, Lailunggi, Praimadita, Tandula Jangga, dan Praiwitu. Program bantuan ini menjadi penting karena di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau perusahaan penyedia listrik, penggunaan PLTS akan mengatasi masalah ketersediaan listrik dengan biaya yang relatif terjangkau bagi masyarakat pedalaman.
Pembangunan sistem oleh PT Surya Energi Indotama dilakukan pada September 2017 sampai Maret 2018. Dalam periode itu, konstruksi dilakukan dari awal sampai PLTS dapat berfungsi dan mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga setempat.
Proyek ini merupakan program The Renewable Energy Grant for Community yang bertujuan memfasilitasi warga lokal di daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik. Nantinya, fasilitas ini akan dimiliki, dikelola, dan dipelihara oleh warga desa melalui BUMDes.
"Program bantuan tersebut didanai oleh Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) yang merupakan institusi pengelola hibah yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia sesuai dengan Perjanjian Compact Hibah” tutur Direktur Keuangan Len Industri Priadi Ekatama Sahari dalam keterangannya, Jumat (20/4/2018).
Selanjutnya
Anekatek Consortium selaku penerima hibah dan yang berkewajiban merealisasikan pembangunan PLTS di Sumba Timur terdiri dari: PT Anekatek Consultants menangani desain dan pengawasan, PT Castlerock Consulting menangani bidang non-konstruksi dan PT Surya Energi Indotama menangani pengadaan dan pelaksanaan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Surya Energi Indotama Bambang Iswanto menambahkan, selama proyek berlangsung, pelatihan dan mentoring di bidang manajemen dan kewirausahaan juga diberikan bagi lebih dari 250 perempuan dan laki-laki di desa-desa terkait.
"Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa membayar pemakaian listrik dan dana tersebut dapat dikelola sebagai biaya operasional pemeliharaan PLTS untuk jangka panjang," ungkap Bambang.
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓