Dipicu Ramadan dan Lebaran, BNI Prediksi Transaksi Kartu Kredit Naik Dua Digit di Kuartal 2

Namun, pertumbuhan transaksi kartu kredit saat Ramadan dan Lebaran tahun ini tidak akan setinggi tiga tahun yang lalu.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Mei 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2018, 11:00 WIB
Gesek Mesin Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Gesek Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meyakini transaksi kartu kredit bakal tumbuh lebih besar di kuartal II tahun ini dibanding kuartal I. Pemicunya adalah pelaksanaan momen Ramadan dan Lebaran 2018.

Pemimpin Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI, Okki Rushartomo, menuturkan, transaksi kartu kredit pada kuartal I-2018 tumbuh sebesar 9 persen menjadi Rp 9 triliun. “Pada kuartal II pasti akan tumbuh lebih tinggi, mungkin bisa di atas 10 persen,” ujar dia, seperti dikutip Minggu (6/5/2018). 

Dia menuturkan, selama ini pertumbuhan transaksi kartu kredit BNI pada bulan berlangsungnya momen Ramadan dan Lebaran, selalu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan biasa. Angkanya berkisar 10 persen sampai 15 persen.

Namun, kata dia, pertumbuhan transaksi kartu kredit saat Ramadan dan Lebaran tahun ini tidak akan setinggi tiga tahun yang lalu. Itu karena masyarakat telah berbelanja kebutuhan Ramadan dan Lebaran jauh sebelum pelaksanaan kedua momen ini.

“Jika pada tiga tahun lalu bisa tumbuh 10 persen-15 persen, pada tahun lalu pertumbuhannya hanya 5 persen-10 persen. Tahun ini bisa saja masih akan sama trennya,” ujar Okki.

Adapun sepanjang tahun ini, BNI memprediksi transaksi kartu kredit bisa tumbuh 12 persen.

Upaya menarik minat nasabah, BNI akan menawarkan sejumlah promo diskon di beberapa merchant. Mulai dari makanan, tiket perjalanan dan kebutuhan masyarakat lainnya, seperti hiburan.

“Biasanya orang-orang kalau bulan puasa, buka puasa bareng atau belanja kebutuhan rumah tangga lebih banyak,” jelas Okki.

Selain mencoba mengerek transaksi kartu kredit pada kuartal II, BNI juga berharap pertumbuhan besar terjadi di kuartal IV. “Banyak nasabah yang berlibur dan belanja lebih banyak di liburan natal,” kata Okki.

 

Target Nasabah Kartu Kredit Baru

Kartu ATM
Petugas menunjukkan Kartu Tapcash Bank BNI di Jakarta, Selasa (18/10). Diharapkan kenaikan batas atas plafon untuk uang elektronik akan meningkatkan transaksi di uang elektronik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melalui sejumlah promo yang ditawarkan, BNI berharap ini tak hanya menggaet nasabah lama bertransaksi. Namun, juga diharapkan promo tersebut bisa menarik nasabah baru.

Pada tahun ini, BNI menargetkan bisa menambah 400 ribu pemegang kartu kredit baru. Adapun jumlah kartu kredit BNI yang beredar saat ini mencapai 1,76 juta.

“Jadi akhir tahun jumlah kartu kredit setelah dikurangi antisipasi kartu kredit yang ditutup mungkin sekitar 1,8 juta kartu,” dia menambahkan.

Okki menjelaskan, nilai outstanding kartu kredit di akhir Maret 2018 mencapai Rp 11,82 triliun.  Angka ini bahkan lebih besar dibandingkan bank lainnya, seperti Mandiri dan BCA.

Berdasarkan kategori, transaksi kartu kredit BNI terbanyak digunakan untuk fashion, travel, kesehatan, elektronik dan gadget. “Transaksi menyumbang e-commerce mencapai 20 persen dari total,” jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya