Wijaya Karya Bangunan Cetak Kontrak Rp 11,77 Triliun hingga Juni 2018

Wijaya Karya Bangunan Gedung menargetkan perolehan kontrak dihadapi sebesar Rp 16,59 triliun atau naik 28,2 persen dari realisasi 2017.

oleh Bawono Yadika diperbarui 16 Jul 2018, 11:28 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2018, 11:28 WIB
Kebijakan Pemerintah Tingkatkan Pertumbuhan Properti 2018
Foto landscape gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (24/2). Selain berpeluang mengalami kenaikan harga hingga 5 persen, suplai hunian juga berpeluang meningkat hingga 20 persen pada 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan kontrak (order book) sebesar Rp 11,77 triliun hingga Juni 2018. Angka tersebut mencapai 70,9 persen target order book tahun 2018 yaitu Rp 16,6 triliun.  Perolehan tersebut belum termasuk rencana perolehan kontrak baru senilai Rp 2,6 triliun di bulan Juli 2018.

“Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah," tutur Direktur Utama Wijaya Karya Bangunan Gedung Nariman Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/7/2018).

Adapun capaian kontrak baru perseroan antara lain, apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng, The Grandstand Apartment Surabaya, Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin.

Kemudian ada transpark Cibubur, Ruko dan  Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi, Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero), dan Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Di luar itu juga ada Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan dengan komposisi perolehan kontrak baru yaitu pemerintah 11 persen, BUMN 30 persen dan juga swasta sebesar 59 persen.

“Porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku Holding Company,” kata Nariman.

Untuk target 2018, perseroan menargetkan perolehan kontrak dihadapi sebesar Rp 16,59 triliun atau naik 28,2 persen dari realisasi 2017.

"Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari Pemerintah 30 persen, BUMN 30 persen dan Swasta 40 persen,” tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wika Beton Dapat Kontrak Baru Rp 3,13 Triliun

Kebijakan Pemerintah Tingkatkan Pertumbuhan Properti 2018
Foto landscape gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (24/2). Harga dan suplai properti, terutama pada sektor residensial, diperkirakan meningkat pada 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Hingga akhir Juni 2018, total kontrak yang akan didapat oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) mmencapai Rp 8,45 triliun. Adapun angka tersebut terdiri dari catatan omzet kontrak baru sebesar Rp 3,13 triliun serta ditambah dengan carry over dari tahun 2017 yakni sekitar Rp 5,32 triliun.

Dengan kontrak baru yang kurang lebih sama dengan kontrak pada periode yang sama 2017, Perseroan yakin dapat meraih target diakhir tahun.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi R menjelaskan, beberapa proyek besar yang menyumbang peroleh kontrak baru antara lain proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,03 persen, proyek di sektor energi sebesar 26,32 persen. 

Selain itu juga dari sektor-sektor lain seperti properti, industri, dan pertambangan yang masing-masing menyumbang 4,72 persen, 3,54 persen, dan 0,39 persen," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (16/7/2018).

Adapun proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Proyek Dermaga Kijing-Mempawah, Tol Kunciran-Cengkareng, Dermaga KBN Marunda, PLTGU Tambak Lorok, Jembatan Sungai Tondano, Loan Toll Manado-Bitung, dan lainnya.

Perseroan juga menyatakan akan berkomitmen untuk menggarap pasar Asia Tenggara mulai semester II 2018 ini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya