Dapat Akses Listrik, Berapa Tarif yang Dibayar Warga Kampung Enem Papua?

Untuk pembelian listrik, masyarakat di kampung ini dapat membeli token pulsa yang dijual melalui agen di sekitar kampung.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jul 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 10:31 WIB
PLTS di Kampung Enem merupakan bagian dari program 51 Desa Baru Terlistriki di wilayah Papua dan Papua Barat. Liputan6.com/Septian Deny
PLTS di Kampung Enem merupakan bagian dari program 51 Desa Baru Terlistriki di wilayah Papua dan Papua Barat. Liputan6.com/Septian Deny
Liputan6.com, Papua - Masyarakat di Kampung Enem, Kabupaten Mappi, Papua kini bisa menikmati listrik. Ini setelah diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kampung tersebut.
 
Lalu berapa tarif listrik yang harus dibayar masyarakat di kampung tersebut? 
 
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofik mengatakan, tarif listrik yang harus dibayar oleh masyarakat di kampung Enem sama dengan masyarakat di wilayah lain di Indonesia, dengan golongan 450 volt ampere (VA)-900 VA.
 
 
"Jadi sebenarnya sama ya. Kalau 450 VA-900 VA itu dapat subsidi. Kira-kira sampai Rp 450 per kWh," ujar dia di Merauke, Papua, Rabu (25/7/2018).
 
Untuk pembelian listrik, lanjut dia, masyarakat di kampung ini dapat membeli token pulsa yang dijual melalui agen di sekitar kampung tersebut. Sebab, meteran yang dipasang pada rumah di kampung tersebut telah menggunakan sistem prabayar.
 
"Kalau bayarnya sama, sekarang kan bisa prabayar, pakai pulsa token. Itu bisa beli di mana mana. Kan pasti di sana ada beberapa toko, warung kecil di Enem itu bisa sebagai keagenan. itu juga bisa beli online juga. Bisa juga pakai pulsa token yang biasa kita lakukan selama ini. Beli langsung pulsa yang kita gesek-gesek juga ada. jadi sama saja," jelas dia.
 
Selain itu, PLN juga berencana untuk membangun kantor rayon di Kabupaten Mappi. Dengan demikian, diharapkan akan mempermudah masyarakat di kabupaten tersebut dalam mendapatkan akses listrik.
 
"Nanti ada kantor juga, mungkin ada perwakilan di sana yang bisa jual pulsa‎.‎ Jadi memang tadi pak bupati kan minta ya dibuatkan kantor rayon. Kami sedang proses buat kantor rayon di sana nanti. Dalam tahun ini kami rencanakan melistriki ada kemungkinan survei tadi ada 85 (desa). Jadi 120 desa yang mau kita survei di tahun ini (di Mappi). Mudah-mudahan ada yang bisa terlistriki tahun ini juga. Kalau sudah banyak desa berlistrik kami akan buat kantor pelayanan PLN di sana, sekelas rayon Mappi," tandas dia.
 
 

Kini Warga Kampung Enem Nikmati Terangnya Lampu di Malam Hari

(Foto:Liputan6.com/Septian Deny)
Masyarakat Kampung Enem, Papua kini bisa nikmati akses listrik (Foto:Liputan6.com/Septian Deny)

Masyarakat Kampung Enem, Kabupaten Mappi, Merauke, Papua kini bisa menikmati akses listrik. Penyambungan listrik itu ada usai PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 kWp di kampung tersebut.

Maria Bapaemu (57) salah satu warga Kampung Enem mengatakan, dirinya bersama anak dan suami telah tinggal lebih dari 20 tahun di kampung tersebut tanpa akses listrik dan penerangan yang memadai.

Saat malam, Maria dan warga lain di kampung tersebut hanya mengandalkan penerangan yang berasal dari lampu minyak, yang biasa disebutnya dengan pelita.

"Tidak ada lampu. Pakai pelita. (Televisi) tidak ada. Sudah 20 tahun lebih," ujar dia di Kampung Enem, Papua, Selasa (24/7/2018).

Hal yang sama diungkapkan oleh Saravina, anak Maria Bapaemu yang duduk di kelas 1 SMPN Sotoba. Saravina mengaku sulit untuk belajar pada malam hari karena tidak adanya penerangan yang memadai.

"(Kalau belajar malam hari) pakai pelita, senter. (Belajar siang hari saja?) Iya," kata dia.

Namun dengan ada PLTS dan listrik yang dialirkan kepada masyarakat sekitar, kini Maria Bapaemu dan Saravina bisa lebih banyak beraktivitas di dalam rumah pada malam hari.  "Senang, sudah lama gelap, hari ini baru terang," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya