Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Rupiah harus bersiap menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi AS.Â
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/7/2018), rupiah dibuka di angka 14.485 per dolar AS. Angka ini melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di angka 14.463 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 14.460 hingga 14.493 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,71 persen.
Advertisement
Adapun berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.483 per dolar AS, atau melemah dibandingkan sehari sebelumnya di angka 14.443 per dolar AS.
Baca Juga
Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lain pada akhir perdagangan Kamis, setelah keputusan Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga acuannya dan menekankan keberlanjutan rencana mengakhiri gelontoran stimulusnya tahun ini.
Dolar AS juga tampak memiliki banyak amunisi tenaga hari ini, antara lain dari rencana rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat periode April-Juni 2018.
"Rupiah harus siap-siap mendapat tekanan Jumat ini, menjelang pengumuman PDB AS," kata Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji dikutip dari Antara.
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan positif. Presiden Donald Trump di akun Twitter-nya pertengahan pekan ini sesumbar AS memiliki angka-angka finansial terbaik di planet ini.
Jika pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam terus membaik, ini akan semakin menguatkan ekspektasi tentang dua kali lagi kenaikan suku bunga The Federal Reserve pada lima bulan terakhir di 2018.
Dengan kondisi eksternal yang demikian, sentimen dari domestik seperti langkah pemerintah menggenjot ekspor, serta laju inflasi yang terus terkendali hingga Juli diharapkan dapat menopang nilai tukar rupiah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Siapkan Kebijakan buat Jaga Rupiah
Pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan guna mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, kebijakan tersebut diharapkan membuat depresiasi rupiah berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan, kebijakan yang tengah disiapkan pemerintah bukan seperti paket kebijakan ekonomi yang selama ini dikeluarkan, melainkan ada sejumlah kebijakan yang fokus pada masing-masing sektor.Â
BACA JUGA
"Bukan paket, dalam arti banyak kebijakan," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Salah satu contohnya, kata Darmin, kebijakan terkait dengan penggunaan biodiesel B20. campuran CPO dalam solar akan ditingkatkan menjadi 20 persen. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan impor BBM dan menghemat devisa.
‎"Dalam impornya yang pertama kita lakukan adalah B20 kita laksanakan penuh sehingga ada penghematan devisa," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga akan meminta masukan dan berdiskusi dengan para pelaku usaha, khususnya eksportir dan importir mengenai hal ini.
Rencananya, pada sore nanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang para eksportir dan importir tersebut ke Istana Bogor. "Nanti sore juga ada acara eksportir diundang ke Bogor," ujar dia.
Â
Advertisement