Liputan6.com, Stamford - Program WWE SmackDown sempat menjadi sensasi dunia pada awal tahun 2000-an. Nama-nama seperti The Rock, Kane, Booker T, The Undertaker terkenal lewat program ini.
Pemrakarsa program WWE adalah Vince McMahon. Ia seorang pebisnis dan pegulat kelahiran North Carolina pada 24 Agustus 1945. Keluarganya sudah turun-temurun menjadi promotor gulat.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Forbes, Vince McMahon berhasil mengumpulkan harta sampai USD 3,2 miliar atau setara Rp 46,7 triliun (USD 1 = Rp 14.613). Dan jumlah tersebut tidak semata dari SmackDown.
Di Amerika Serikat (AS), McMahon adalah eksekutif dari National Football League (NFL). McMahon juga aktif di dunia perfilman, dan pernah menjadi pengisi suara di Scooby-Doo.
Miliarder yang pernah pura-pura mati ini tidaklah asing dengan politik. Ia aktif menyumbangkan uang di kancah politik dan akrab dengan Presiden Donald Trump.
Pada Pilpres AS 2016, McMahon tercatat menyumbangkan uang ke Trump Foundation. Istrinya, Linda McMahon mendonasi uang jutaan dolar untuk mendukung Donald Trump.
Saat ini WWE SmackDown masih eksis di season yang ke-20, dan istri Vince juga diangkat di kabinet Trump sebagai Administrator Bisnis Kecil AS.
Kisah Mary Kay Ash: Janda yang Jadi Miliarder Berkat Bisnis Kosmetik
Masih berbicara tentang miliarder, wanita satu ini tidak kalah menginspirasi. Memasuki era Silicon Valley, mayoritas inovator selalu dipenuhi para pria muda. Meskipun begitu, kaum hawa, terutama ibu-ibu, tidak perlu minder. Sebab, ada juga seorang wanita yang berhasil menjadi miliarder. Kesuksesannya dimulai saat ia berumur 45 tahun.
Lahir pada 12 Mei 1918, Mary sempat menjual buku dari pintu ke pintu dan sempat bekerja di perusahaan produk rumah. Awal kesuksesan Mary bermula pada 1963. Waktu itu ia memutuskan keluar dari pekerjaannya karena ia tidak diberikan promosi. Yang diberi promosi malah pria yang ia latih.Â
Ia memutuskan untuk menulis buku bagi para perempuan agar meraih kesuksesan. Namun, Mary memutuskan menerapkan sendiri buku itu pada kehidupannya, dan membangun sebuah bisnis bersama putranya.Â
Dibangunlah perusahaan kosmetik Mary Kay di Dallas, Texas, pada 1963. Kala itu, ia baru memasuki masa janda.
Dalam membangun bisnis, Mary menerapkan Golden Rule di perusahannya. Peraturan Emas itu terdiri atas memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan, dan juga menekankan kultur agar pegawai perusahaannya menghargai orang lain bagaikan orang penting.Â
Meskipun membangun kerajaan bisnis yang menjadikannya miliarder, Mary tidak menomorsatukan bisnisnya. Prioritasnya adalah iman, keluarga, dan barulah karier muncul di urutan ketiga.
Prinsip seperti itu memperkuat budaya kesuksesan di perusahaan yang dibangunnya. Pendapatan perusahaan Mary Kay pada 2015 mencapai USD 3,7 miliar.
Mary Kay Ash meninggal pada 22 November 2001 di usia 83 tahun. Sampai saat ini, perusahaan Mary Kay masih setia mengikuti prinsip yang dibuat sang miliarder wanita itu.
Advertisement