Jokowi Ingin Startup RI Ekspansi ke Negara Lain

Saat ini Indonesia telah memiliki empat startup besar dengan nilai lebih dari USD 1 miliar atau biasa disebut sebagai unicorn.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Okt 2018, 12:15 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 12:15 WIB
peluncuran Go-Viet
Presiden Jokowi berbincang dengan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim saat peluncuran aplikasi Go-Viet di Hanoi, Rabu (12/9). Goviet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Goje. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong perusahaan-perusahaan berbasis teknologi (startup) nasional untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Hal ini seperti yang telah dilakukan Gojek yang masuk ke Vietnam dengan Goviet.

Saat ini Indonesia telah memiliki empat startup besar dengan nilai lebih dari USD 1 miliar atau biasa disebut sebagai unicorn. Keempatnya yaitu Go-jek, Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia.

Namun baru Gojek yang sudah melakukan ekspansi ke negara lain, yaitu Vietnam. "Waktu saya ke Vietnam, saya diajak buka di sana. Goviet, gabungan Go-jek dengan Vietnam jadi Goviet. Seneng saya. Bukan apa-apa, ini berarti teknologi Indonesia mengintervensi negara-negara lain. Itu yang saya ingin," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Menurut Jokowi, startup-startup baru semacam ini harus terus dikembangkan di dalam negeri. Perlu adanya ide kreatif dan kemudian melaksanakannya sehingga Indonesia punya banyak startup yang mendunia.

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa smart ideas juga perlu butuh smart execution. Pasti harus segera diputus, tapi dengan sebuah kecerdasan, ide-ide brilian butuh eksekusi brilian. Ide akan lewat kalau tidak segera dieksekusi," jelas dia.

Selain itu, lanjut dia, juga dibutuhkan kolaborasi semua pihak agar kemunculan banyak startup di Indonesia bisa terealisasi. Karena jika tidak, maka startup dari negara lain yang justru akan menguasai pasar di dalam negeri.

"Jadi kita penting sekali kolaborasi antara perencana dengan pelaksana, creator, industri, pemerintah harus satu garis, in line. Karena kita menghadapi kekuatan-kekuatan eksternal besar di luar kita. Kalau kita terpecah-pecah, kerja sendiri-sendiri, tidak kolaborasi, jangan harap kita memenangkan kompetisi. Sebagai bangsa yang besar, saya ingin kita semua ingin memenangkan kompetisi itu," tandas dia.

Pakai Nama Go-Viet, Go-Jek Resmi Mengaspal di Vietnam

peluncuran Go-Viet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan perwakilan Go-Viet dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim pada peluncuran aplikasi Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9). (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Layanan on-demand milik Go-Jek di Vietman, Go-Viet, resmi beroperasi di Hanoi. Hal ini diumumkan secara resmi di Hanoi, Vietnam, dan dihadiri tidak hanya oleh pihak Go-Jek, tapi juga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Transportasi Vietnam, Nguyen Van The.

Dengan peluncuran resmi tersebut, kini masyarakat Hanoi sudah dapat menikmati layanan transportasi roda dua Go-Bike dan pengiriman kurir Go-Send.

Informasi, Hanoi merupakan kota kedua beroperasinya Go-Viet di Vietnam, setelah sebelumnya beroperasi terbatas di kota Ho Chi Minh sejak enam pekan lalu.

Kehadiran layanan tersebut di Hanoi sekaligus menandai peluncuran resmi Go-Viet di Vietnam.

"Kami sangat bangga masyarakat Vietnam merespons positif kehadiran kami. Ini ditunjukkan dengan antusiasme yang cukup besar dalam memanfaatkan layanan Go-Viet sejak di kota Ho Chi Minh beberapa pekan lalu," ungkap CEO dan Co-founder Go-Viet, Duc Nguyen, dalam keterengan resminya, Kamis (13/9/2018).

Ia mengatakan, aplikasi Go-Viet sudah diunduh lebih dari 1,5 juta kali dalam waktu enam pekan. Padahal, layanan tersebut belum beroperasi sepenuhnya. Saat ini, sebanyak 25 ribu mitra pengemudi telah bergabung.

Go-Viet merupakan layanan internasional pertama yang diluncurkan oleh Go-Jek.

"Go-Jek mendukung kami dengan platform teknologi kelas dunia, sementara kami - tim manajemen memanfaatkan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal, termasuk yang dibutuhkan konsumen dan mitra pengemudi. Sehingga, teknologi itu bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan dampak yang paling besar," jelas Duc.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya