Liputan6.com, Jakarta - Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Vietnam dan penyelenggaraan World Economic Forum on ASEAN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, pada Rabu, 12 September 2018.
Go-Viet merupakan produk aplikasi penyedia jasa transportasi di Vietnam yang berkolaborasi dengan Go-Jek Indonesia.
Atas pencapaian tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas keberhasilan kolaborasi yang telah dilakukan Go-Jek.
Advertisement
“Saya ingin mengucapkan selamat atas suksesnya Go-Jek kerjasama dengan Vietnam menjadi Go-Viet," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Baca Juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, pemerintah Indonesia akan terus mendukung masuknya teknologi yang berasal dari Indonesia ke berbagai negara tetangga.
“Sudah masuk ke sini artinya teknologi dari anak-anak bangsa diterima masuk untuk negara-negara lain,” lanjut dia.
Sementara itu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengungkapkan, keberadaan Go-Viet diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para mitranya.
"Go-Viet dikembangkan khusus untuk Vietnam. Go-Viet bertujuan bukan saja untuk memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra," ungkap Nadiem.
Tampak pula hadir dalam acara peresmian Go-Viet adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, CEO Go-Jek Nadiem Makarim, dan CEO Go-Viet Nguyen Vu Duc.
Go-Jek Resmi Mengaspal di Vietnam
Lebih lanjut, peluncuran ini memastikan layanan Go-Viet akan tersedia di 12 distrik di Ho Chi Minh City. Ada dua layanan yang dihadirkan Go-Viet, yakni Go-Bike dan Go-Send.
Selain menggunakan nama berbeda, Go-Jek juga melakukan lokalisasi ciri khas layanan Go-Viet. Di Indonesia, Go-Jek menggunakan warna hijau, sedangkan di Vietnam, Go-Viet menggunakan warna merah sebagai seragam.
Informasi, rencana Go-Jek untuk mulai hadir di Vietnam sebenarnya sudah diketahui sejak Juni 2018. Selain Vietnam, startup asal Indonesia itu juga berencana hadir di Thailand dengan nama Get.
Ekspansi internasional ini sendiri dilakukan dengan perencanaan yang cukup lama, usai ronde terakhir penggalangan dana Go-Jek. Ketika itu, investasi berasal dari Astra International, Warburg Pincus, KKR, Meituan, Tencent, Google, termasuk Temasek.
Dari investasi itu, Go-Jek mendapatkan dana sebesar US$ 500 juta yang memang dialokasikan untuk ekspansi internasional, terutama di wilayah Asia Tenggara. Go-Jek juga berencana meluncurkan layanannya di Singapura dan Filipina.
Advertisement
Aksi Bos Go-Jek Ramaikan Jalanan Vietnam
Sebelumnya, CEO Go-Jek Nadiem Makarim diketahui turut menyambut kehadiran layanan Go-Viet di Vietnam. Hal itu diketahui dari unggahan di Instagram beberapa waktu lalu.
Dalam video yang diunggah SVP Go-Jek Dayu Dara, Nadiem terlihat sedang menaiki Go-Viet bersama sejumlah mitra pengemudi lain. Berbeda dari Go-Jek, merah dipilih sebagai warna utama untuk layanan Go-Viet.
"Perjalan pertama Go-Viet. Lihat pasukan merah Go-Viet," tutur Nadiem. Selain video yang menampilkan Nadiem berkendara Go-Viet, Dayu juga mengunggah video lain yang memperlihatkan hari pertama layanan itu mengaspal.
"Hari pertama yang diharapkan dapat menjadi perjalanan panjang di Vietnam bersama Go-Viet!" tulisnya. Go-Viet nantinya akan menawarkan dua layanan, yakni Go-Bike dan Go-Send.
(Septian Deny/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: