Astindo: Penjualan Tiket Lion Air Turun Tipis Sejak Jatuhnya Pesawat PK-LQP

Astindo menyatakan, penurunan tiket Lion Air yang terjadi sekitar 5 sampai 6 persen.

oleh Merdeka.com diperbarui 07 Nov 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 21:10 WIB
(Foto: Merdeka.com/Wilfridus S)
Wakil Ketua Umum Astindo Rudiana (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo), Rudiana, mengatakan jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP tidak memberikan dampak signifikan kepada penjualan tiket Lion Air.

Dia mengakui saat ini memang tengah terjadi penurunan penjualan tiket Lion Air. Dia menuturkan, penurunan yang terjadi sekitar 5 sampai 6 persen.

"Kecil (penurunan penjualan tiket), 5 persen sampai 6 persen," kata dia saat ditemui, di Jakarta, Rabu, (7/11/2018).

Namun, kata Rudiana, hal tersebut tidak disebabkan oleh jatuhnya pesawat PK-LQP. Hal ini lebih disebabkan karena saat ini industri penerbangan berada dalam periode low season.

"Ada sedikit, tapi kita enggak bilang karena ini (kecelakaan pesawat PK-LQP), karena ini lagi low season," ujar Rudiana.

Selain itu, pangsa pasar dan banyaknya rute yang dilayani Lion Air membuat penurunan penjualan tiket tidak besar.

"Siapa penerbangan yang paling banyak frekuensinya. Domestik. Dia (Lion Air)? 6 penerbangan sehari, 7 penerbangan dia kan? Kalau Anda tanya berapa penurunannya, kecil sekali," tutur dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Pesawat Jatuh, Lion Air Klaim Penjualan Tiket Masih Normal

Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air (foto: Camelia)
Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air (foto: Camelia)

Sebelumnya, Direktur Operasional Lion Air, Capt Daniel Putut, memastikan jatuhnya pesawat JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, tidak berpengaruh terhadap bisnis perusahaan. Sebab, usai insiden tersebut penjualan tiket pesawat pun masih terbilang normal.

"(Penurunan penjualan tiket) sampai sekarang belum," kata Daniel saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Minggu, 4 November 2018.

Bahkan, kata Daniel, tingkat keterisian penumpang atau load factor juga tidak mengalami penurunan. Menurut dia, rata-rata dalam setiap penerbangan kursi yang terisi mencapai 80 persen dari ketersediaan yang ada.

"Rute paling sering itu Medan, Makassar, Balikpapan, Bali, Surabaya," ucapnya.

Daniel menambahkan, usai insiden tersebut pihaknya juga tengah berupaya dalam mengembalikan kepercayaan terhadap masyarakat terhadap Lion Air. Salah satunya dengan melakukan pembenahan secara keseluruhan termasuk juga tingkat keamanan terhadap maskapainya.

"Kami dalam posisi memang secara bisnis penerbangan posisi terendah, tapi alhamdulillah dengan informasi yang positif kita bangun kepercayaan," katanya.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya