Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki gesture maupun bahasa tubuh yang sudah melekat menjadi kebiasaan mereka. Harus diperhatikan pula apakah bahasa tubuh tersebut sebaiknya terkendali ketika momen tertentu, misalnya saat wawancara kerja kerja.Â
Sekarang, keadaan psikologis seseorang tak hanya bisa dibaca lewat perkataan, melainkan dari hal yang tampak "remeh" seperti memainkan rambut. Pada wawancara kerja, berlaku demikian bisa memberi kesan bahwa kamu sedang tidak fokus.
Advertisement
Baca Juga
Bersilang tangan jelas merupakan bahasa tubuh yang terlarang ketika wawancara, begitu pun cara duduk yang tidak tegak. Apa lagi bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari ketika wawancara kerja kerja, atau bahkan dalam hal formal?Â
Dilansir dari The Ladders, berikut daftar lengkapnya:
1. Duduk Tidak Tegak
Duduklah dengan punggung tegak. Posisi itu menandakan bahwa kamu siap menghadapi sesuatu. Kamu juga akan terlihat lebih tinggi serta percaya diri.
Sebaliknya, duduk dengan membungkuk (slouching) akan membuat kamu terlihat bosan dan tidak engaging.Â
Advertisement
2. Lengan Sibuk Sendiri
Menyilangkan tangan membuatmu terkesan tidak tertarik atau sulit diajak dalam percakapan. Tentunya bahasa tubuh ini bisa dipandang agresif oleh sebagian orang.Â
Agar lengan kamu tidak tanpa sadar menunjukkan bahwa kamu sedang gugup, cobalah genggam resume kamu sebagai alternatifnya.
3. Menyeringai
Jangan menyeringai, tersenyumlah dengan santai. Itu adalah cari mudah untuk menghangatkan suasana.Â
Lewat senyum kamu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang menyenangkan untuk diajak bekerja. Yang paling penting, senyum bisa membuatmu rileks dan menghadirkan versi terbaik dari dirimu.
Advertisement
4. Perhatikan Hal Remeh
Setelah awasi agar tangan tidak memberikan bahasa tubuh yang salah, perhatikan juga jari dan kaki. Hal remeh seperti merapikan rambut ke belakang telinga dan menyentakkan kaki bisa membuatmu tampak insecure.Â
Cobalah responsif terhadap bahasa tubuh si pewawancara dengan halus. Bila punggung pewawancara maju ke depan saat mengucapkan sesuatu, kamu juga majulah sedikit untuk menunjukkan ketertarikan mendengar ucapannya. Teknik halus seperti ini menunjukkan bahwa kamu dan orang tersebut memiliki sepahaman sebagai satu tim.
5. Perhatikan Jabatan Tangan
Jabat tangan yang terlalu lemah dan terlalu erat sama-sama tidak menunjukkan kesan positif. Jika jabatanmu terlalu kuat, kamu akan dipandang terlalu berlebihan, sementara terlalu lemah membuatmu tampak kurang percaya diri.Â
Selain itu, cobalah menjadi orang pertama yang mengulurkan jabatan tangan. Melakukan jabat tangan dengan baik dapat memberikan rasa keramahan dan kehangatan, tak perlu terlalu erat atau terlalu lemah.Â
Advertisement
6. Pastikan Kontak Mata Natural
Menjaga kontak mata menunjukkan bahwa kamu percaya diri dan dapat fokus pada percakapan. Tetapi, tatapan mata yang terlalu lama juga tidaklah alami.Â
Sama seperti menjabat tangan, ketika menatap mata, lakukan sewajarnya. Pastikan tatapan fokus pada si pembicara atau pewawancara, namun sesekali alihkan pandangan ke hal lain yang ada di hadapan, seperti buku atau kertas, agar kamu tidak membuat lawan bicara menjadi kurang nyaman. Jangan sampai pekerjaan impian tidak didapat karena kesalahan dalam bahasa tubuh.