Hindari 6 Bahasa Tubuh Ini saat Wawancara Kerja

Perhatikan apa saja yang sebaiknya jangan dilakukan ketika wawancara kerja.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Nov 2018, 06:01 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 06:01 WIB
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang memiliki gesture maupun bahasa tubuh yang sudah melekat menjadi kebiasaan mereka. Harus diperhatikan pula apakah bahasa tubuh tersebut sebaiknya terkendali ketika momen tertentu, misalnya saat wawancara kerja kerja. 

Sekarang, keadaan psikologis seseorang tak hanya bisa dibaca lewat perkataan, melainkan dari hal yang tampak "remeh" seperti memainkan rambut. Pada wawancara kerja, berlaku demikian bisa memberi kesan bahwa kamu sedang tidak fokus.

Bersilang tangan jelas merupakan bahasa tubuh yang terlarang ketika wawancara, begitu pun cara duduk yang tidak tegak. Apa lagi bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari ketika wawancara kerja kerja, atau bahkan dalam hal formal? 

Dilansir dari The Ladders, berikut daftar lengkapnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Duduk Tidak Tegak

5 Cara Buat Diri Sendiri Merasa Nyaman saat Wawancara Kerja
Sedang mempersiapkan diri untuk wawancara kerja? Simak beberapa tipsnya di sini.

Duduklah dengan punggung tegak. Posisi itu menandakan bahwa kamu siap menghadapi sesuatu. Kamu juga akan terlihat lebih tinggi serta percaya diri.

Sebaliknya, duduk dengan membungkuk (slouching) akan membuat kamu terlihat bosan dan tidak engaging. 


2. Lengan Sibuk Sendiri

Hadapi Bos Mudah Marah
Memberikan respon yang benar kepada bos Anda yang mudah marah akan membuat suasana kerja nyaman

Menyilangkan tangan membuatmu terkesan tidak tertarik atau sulit diajak dalam percakapan. Tentunya bahasa tubuh ini bisa dipandang agresif oleh sebagian orang. 

Agar lengan kamu tidak tanpa sadar menunjukkan bahwa kamu sedang gugup, cobalah genggam resume kamu sebagai alternatifnya.


3. Menyeringai

Masker
Masker mulut menyeringai. (foto: Mashable)

Jangan menyeringai, tersenyumlah dengan santai. Itu adalah cari mudah untuk menghangatkan suasana. 

Lewat senyum kamu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang menyenangkan untuk diajak bekerja. Yang paling penting, senyum bisa membuatmu rileks dan menghadirkan versi terbaik dari dirimu.


4. Perhatikan Hal Remeh

Ilustrasi rambut
Ilustrasi rambut. Sumber foto: unsplash.com/Tim Mossholder.

Setelah awasi agar tangan tidak memberikan bahasa tubuh yang salah, perhatikan juga jari dan kaki. Hal remeh seperti merapikan rambut ke belakang telinga dan menyentakkan kaki bisa membuatmu tampak insecure. 

Cobalah responsif terhadap bahasa tubuh si pewawancara dengan halus. Bila punggung pewawancara maju ke depan saat mengucapkan sesuatu, kamu juga majulah sedikit untuk menunjukkan ketertarikan mendengar ucapannya. Teknik halus seperti ini menunjukkan bahwa kamu dan orang tersebut memiliki sepahaman sebagai satu tim.


5. Perhatikan Jabatan Tangan

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (AP/Evan Vucci)
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (AP/Evan Vucci)

Jabat tangan yang terlalu lemah dan terlalu erat sama-sama tidak menunjukkan kesan positif. Jika jabatanmu terlalu kuat, kamu akan dipandang terlalu berlebihan, sementara terlalu lemah membuatmu tampak kurang percaya diri. 

Selain itu, cobalah menjadi orang pertama yang mengulurkan jabatan tangan. Melakukan jabat tangan dengan baik dapat memberikan rasa keramahan dan kehangatan, tak perlu terlalu erat atau terlalu lemah. 


6. Pastikan Kontak Mata Natural

5 Tips Ampuh Mendapatkan Tawaran Gaji Tinggi Saat Wawancara Kerja
Begini caranya mendapatkan tawaran gaji tinggi saat wawancara kerja.

Menjaga kontak mata menunjukkan bahwa kamu percaya diri dan dapat fokus pada percakapan. Tetapi, tatapan mata yang terlalu lama juga tidaklah alami. 

Sama seperti menjabat tangan, ketika menatap mata, lakukan sewajarnya. Pastikan tatapan fokus pada si pembicara atau pewawancara, namun sesekali alihkan pandangan ke hal lain yang ada di hadapan, seperti buku atau kertas, agar kamu tidak membuat lawan bicara menjadi kurang nyaman. Jangan sampai pekerjaan impian tidak didapat karena kesalahan dalam bahasa tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya