4 Trik Jawab Pertanyaan Soal Gaji saat Wawancara Kerja

Pertanyaan seputar gaji saat wawancara kerja seringkali membuat para pelamar ragu memberi jawaban.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2018, 05:41 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 05:41 WIB
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja
Jawaban Salah untuk 5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja

Liputan6.com, Jakarta - “Berapa gaji Anda sekarang?” Pertanyaan ini seringkali ditanyakan oleh pelamar. Tak jarang pula pertanyaan ini membuat para kandidat bingung dan ragu dalam memberikan jawaban.

Jawaban jujur dapat mengurangi peluang Anda untuk mendapat gaji yang lebih tinggi. Berbohong dapat membuat Anda terlihat terlalu percaya diri atau bahkan lebih buruk lagi, tertangkap basah perusahaan tempat melamar.

Beberapa negara bagian dan perusahaan di Amerika Serikat seperti New York, Delaware, Amazon, dan Facebook telah menghapus pertanyaan ini dalam wawancara kerja mereka. Ini merupakan upaya untuk mengurangi kesenjangan upah antar gender.

Sayangnya di sebagian besar perusahaan, pertanyaan ini masih menjadi pertanyaan dasar dalam wawancara kerja. Pertanyaan yang terkesan menjebak dan sulit dihindari ini bukan berarti mati kutu. Mengutip CNBC, ini 4 cara jitu menjawab pertanyaan seputar riwayat gaji.

1. Kenali posisi Anda

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Jangan menghindar dari pertanyaan ini. Menurut spesialis perekrutan Oliver Cooke, mengelak akan menimbulkan kesan yang tidak baik terhadap perusahaan. Namun jika Anda enggan untuk menyampaikannya, berikan jawaban secara tidak langsung.

“Anda bisa memberikan jawaban seperti ‘Berdasarkan riset pada website X, saya sudah dibayar sesuai dengan peran dan tanggung jawab saya pada perusahaan sebelumnya’,” jelas ahli penasihat karier Amanda Augustine.

2. Jangan berbohong

Berbohong adalah kesalahan terbesar dalam wawancara kerja. Menurut Amanda, kandidat yang berbohong cepat atau lambat akan ketahuan oleh perusahaan. Oleh karena itu, jujur adalah jalan terbaik.

Ia meneruskan, beberapa perekrut bahkan meminta data pembayaran pajak untuk membuktikan klaim gaji yang disebutkan kandidatnya.

“Orang akan menganjurkan untuk memanfaatkan percakapan tentang gaji ini. Namun ini bukan cara yang benar untuk memulai hubungan kerja,” ujar penulis Suzy Welch.

3. Berikan konteks

Ilustrasi
Gelar sarjana tak menjamin seseorang mudah mendapatkan pekerjaan. Kira-kira apa ya penyebabnya dan bagaimana solusinya?

Menurut business director Hays, Grant Torrens, mengungkapkan riwayat gaji kepada perekrut sebenarnya malah dapat menguntungkan bagi kandidat. Mereka bisa memastikan bahwa gaji yang diharapkan sejalan dengan apa yang ditawarkan perusahaan.

Namun, yang juga penting adalah untuk menceritakan faktor-faktor lain yang memberikan konteks pada gaji tersebut seperti keahlian, pengalaman, dan kepribadian. Ini menjadi semakin esensial jika Anda ingin berpindah industri.

Anda bisa mengungkapkan bahwa Anda tidak bisa membandingkan gaji sebelumnya dengan potensi gaji di tempat Anda melamar karena perbedaan industri. Kemudian, sebutkan gaji dari posisi pada industri tersebut berdasarkan riset yang dilakukan.

4. Percaya diri

Terakhir, respon pertanyaan dengan rasa percaya diri. Baik Anda merasa dibayar di bawah rata-rata pada perusahaan sebelumnya atau sekadar mengincar gaji yang lebih tinggi, pertanyaan terkait riwayat gaji juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan Anda.

“Anda tidak mungkin sampai pada tahap wawancara jika Anda tidak dilihat sebagai kandidat yang berpotensi,” ungkap Oliver. (Felicia Margaretha)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya