Bangun Proyek Energi Terpadu, Perusahaan Ini Terbitkan Obligasi

PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM) menerbitkan Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI-JP).

oleh Septian Deny diperbarui 03 Des 2018, 16:52 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 16:52 WIB
20151005-Pekerja-Batu-Bara
Pekerja Batu Bara (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM) menerbitkan Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI-JP). Aksi korporasi ini merangkul Ascort Asia Group, konsultan independen dalam penerbitan dan pendistribusian SBI-JP ke calon investor ritel atau private placement.

CEO SEAM Group, Asep Sulaeman Subanda mengatakan, penerbitan obligasi ini dalam rangka mencari pendanaan untuk pembangunan proyek energi terbaru di Katingan, Kalimantan Tengah.

"Proyek energi terpadu di Katingan ini terdiri dari pertambangan batu bara, pembangkit listrik, jalan pertambangan, properti, dermaga dan pelabuhan laut," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Dia mengungkapkan, saat ini proyek energi terpadu di wilayah tersebut masih dalam tahap pengembangan. Dengan adanya dana dari SBI-JP tersebut diharapkan mampu mempercepat penyelesaian proyek, khususnya untuk infrastruktur jalan dan pelabuhan laut.

‎"Kami berharap kerjasama dengan Ascort Asia Group akan mempercepat rencana penyelesaian infrastruktur jalan dan pelabuhan laut," kata dia.

Sementara itu, Group CEO Ascort Asia, Anthony Soewandy menjelaskan, SBI-JP adalah produk unggulan dari anak perusahaanya, Ascort Financial. Dia percaya, dengan memberi pendanaan optimal dari proyek SEAM Group ini, diharapkan PT SEAM menjadi grup perusahaan konglomerasi generasi baru di Indonesia.

"Nantinya ada pendampingan dari kami dalam persiapan IPO, sehingga menjadi konglomerasi generasi baru," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Penambang Batu Bara di Bengkulu Tunggak Royalti Ratusan Miliar
Tak tanggung-tanggung, nilai tunggakan pembayaran tersebut mencapai Rp 100 miliar.

Terkait SBI-JP, Anthony menerangkan hal tersebut adalah instrumen alternatif pilihan investor. Keamanan dan transparansi dana investasi, dijamin dengan nilai agunan sebesar 125 persen.

"Seluruh dana hasil investasi dialokasikan langsung ke sektor riil sebagai penggerak laju perekonomian nasional, hasilnya dapat dilihat langsung oleh investor dengan kunjungan proyek yang dibiayai," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya