Obligasi dan Sukuk XL Axiata Tercatat di BEI pada 17 Oktober

PT XL Axiata Tbk tawarkan obligasi dan sukuk. Penetapan bunga obligasi dari 8,25 persen hingga 10,30 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Okt 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 15:00 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) menawarkan obligasi berkelanjutan I sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. Pada tahap I 2018, perseroan himpun dana Rp 1 triliun dari hasil penawaran obligasi.

Perseroan menawarkan obligasi tersebut terdiri dari lima seri. Pertama, seri A dengan tenor 370 hari ditetapkan bunga 8,25 persen. Kedua, seri B dengan tenor tiga tahun ditetapkan bunga 9,1 persen. Ketiga, seri C dengan tenor 5 tahun ditetapkan bunga 9,60 persen. Keempat, seri D dengan tenor 7 tahun ditetapkan bunga 10,10 persen. Kelima, seri E dengan tenor 10 tahun ditetapkan bunga 10,30 persen.

Selain itu, perseroan juga menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan II XL Axiata dengan target dana Rp 5 triliun. Pada suku ijarah berkelanjutan II XL Axiata tahap I 2018 ditawarkan dengan sisa imbalan Rp 1 triliun.

Penawaran tersebut disambut baik oleh investor obligasi dan sukuk. Penawaran tersebut alami kelebihan permintaan lebih dari 1,4 kali dari total nilai emisi.

Adapun dana hasil penawaran ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk membiayai belanja modal guna perkuat jaringan XL Axiata lebih lanjut.

Penerbitan ini akan memungkinkan fleksibilitas keuangan lebih besar untuk lebih meningkatkan data experience pelanggan dan pelaksanaan lebih lanjut dari agenda transformasi 3R XL Axiata.

"Kami senang penawaran obligasi dan sukuk kami mendapatkan permintaan yang kuat dari investor berkualitas di pasar primer. Oversubcribed lebih dari 1,4 kali di tengah situasi pasar modal yang sangat menantang dan kondisi ekonomi saat ini menandakan minat yang kuat terhadap XL Axiata dan keyakinan atas agenda transformasi yang kami jalankan," ujar Direktur Keuangan XL Axiata, Mohammed Adlan bin Ahmad Tajudin dalam keterangan tertulis, seperti ditulis Senin (15/10/2018).

Ia menambahkan, hasil tersebut memperkuat neraca dan menyediakan komposisi pendanaan jangka panjang lebih kuat.

Obligasi dan sukuk ijarah telah peroleh peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Adapun para penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas.

Perseroan akan mencatatkan obligasi dan sukuk pada 17 Oktober 2018. Sebelumnya PT XL Axiata Tbk telah melakukan penawaran pada 9 Oktober 2018-11 Oktober 2018. Penjatahan pada 12 Oktober 2018.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

 

Klaim Jaringan Pulih 100 Persen Pascagempa Sulawesi Tengah

Potret Udara Ribuan Perumnas Balaroa yang Hilang Akibat Gempa
Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) telah merampungkan pemulihan jaringan pascagempa di Sulawesi Tengah (Sulteng), yang terjadi pada 28 September 2018. Per Jumat 12 Oktober 2018, jaringan XL Axiata di wilayah tersebut telah pulih 100 persen, termasuk di Palu dan Donggala.

"Kami telah berhasil memulihkan sepenuhnya atau 100 persen jaringan di seluruh Sulawesi Tengah, termasuk Palu, Donggala, juga Sigi yang paling parah terlanda gempa. Jadi yang pulih ini seluruh jaringan, baik backbone maupun jaringan pendukung, seperti sebelum gempa," ungkap Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, dalam keterangan resminya, Sabtu 13 Oktober 2018.

Yessie mengatakan, kini pelanggan di Sulteng bisa mengakses ke semua layanan, termasuk data dengan kualitas semakin baik. Itu artinya, semua BTS yang ada juga telah kembali beroperasi normal.

"Ini merupakan hasil kerja keras luar biasa dari tim terkait, di mana kami harus menangani banyak sekali aspek teknis maupun nonteknis. Semua kami lakukan agar masyarakat bisa kembali memanfaatkan layanan XL Axiata guna mendukung aktivitas pascabencana," sambungnya.

Yessie menyebut, proses pemulihan jaringan antara lain meliputi perbaikan kabel fiber optic (FO) di seluruh daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami.

Selain itu, pemulihan site-site simpul, memobilisasi cluster jaringan di area-area terdekat dengan lokasi bencana, hingga mengerahkan mobile BTS (MBTS) dari Makassar.

Ada empat unit MBTS yang kini diperbantukan di Palu. Sementara itu untuk mengatasi pasokan listrik, XL Axiata juga melakukan koordinasi dengan PLN setempat, mengerahkan genset ke setiap BTS, juga memperbaiki genset di BTS-BTS yang sempat rusak karena gempa.

Mengingat genset juga membutuhkan pasokan BBM, maka tim XL Axiata di lapangan juga melakukan langkah-langkah pengamanan pasokan BBM.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya