Beroperasi Mei 2018, Bandara Kertajati Baru Layani 25.000 Penumpang

Dari jumlah penumpang tersebut, rata-rata masyarakat melakukan penerbangan pada saat akhir pekan di Bandara Kertajati.

oleh Merdeka.com diperbarui 11 Des 2018, 19:45 WIB
Diterbitkan 11 Des 2018, 19:45 WIB
Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Virda Dimas Eka Putra menyatakan, jumlah penumpang yang berangkat melalui BIJB tercatat baru sekitar 25.000 penumpang.

Angka ini masih jauh dari target yang dicanangkan pihaknya sejak beroperasi pada Mei 2018. "Target 2,7 juta penumpang. Saat ini (baru) 25.000 (penumpang). Karena 2018 masih mencoba mengenalkan ya mudah-mudahan bisa jalan secara lebih masif 2019," kata Virda di sela-sela acara Riung Bareng BIJB, di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Virda mengatakan, dari jumlah penumpang tersebut, rata-rata masyarakat melakukan penerbangan pada saat akhir pekan. Sedangkan untuk hari kerja masih sangat minim.

"Persentase kalau weekday mungkin masih 50 persen ke bawah. Kalau weekend bisa 70 persen ke atas," ujar dia.

Sementara itu, dari jumlah penerbangan yang diberangkatkan dari Bandara Kertajati, paling banyak menyisir ke Surabaya, Jawa Timur.

"(yang paling ramai?) Surabaya. Karena punya konekting juga, jadi bisa ke Bali, timur. (Sememtara) Medan baru sebulan," kata dia.

Untuk menarik jumlah penumpang, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya. Termasuk rencana memindahkan Kantor Pusat BJIB ke Majalengka, Jawa Barat.

"Terus kita mau bikin semacam kantor-kantor perwakilan di Kota-kota Cimajakuning (Cirebon, Majalengka, dan Kuningan) tadi untuk mendekatkan dengan konsumen mensosialisasikan menginformasikan menarik mereka untuk bisa datang menjadi penumpang. Itu yang kita prioritaskan 2019," tutur dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Kemenhub Upayakan Sosialisasi Bandara Kertajati

Lokasi parkir Bandara Kertajati
Lokasi parkir Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati pada Mei 2018. Sayangnya, hingga kini  bandara berdesain unik dan modern tersebut masih kurang dilirik.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, beberapa upaya sebetulnya sudah didorong untuk meningkatkan kapasitas penumpang di bandara tersebut. Salah satunya dengan menambah jumlah maskapai dan penerbangan baru.

"Tadi yang disampaikan tadi beberapa aplikasi tujuan ke Kualanamu kembali ke Surabaya ke Ujung Pandang sudah di aplikasikan dan disetujui dan ini segera dilakukan penerbangan," kata dia dalam acara Riung Bareng BIJB, di Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.

Budi mengatakan, pihaknya juga telah mendorong Angkasa Pura II serta seluruh pemangku kepentingan lainnya agar mensosialisasikan BIJB. Ini perlu dilakukan agar bandara yang ditargetkan menjadi terbesar kedua setelah Soekarno Hatta tersebut lebih meningkat.

"Oleh karenanya dalam kesempatan ini saya minta bersama sama kepada Angkasa Pura II untuk menginformasikan seluas luasnya kepada masyarakat," kata dia.

Budi juga mengajak para generasi milenial untuk mensosialisasikan melalui akun media sosialnya masing-masing. "Dan saya ingin sekali adik-adik melakukan hasteg. Hasteg BIJB kalau ada hasteg BIJB kita sosialisaaikan terus hastagnya #bijbmelesat. Saya minta selain ini semua tolong disupoort dari Pemerintah Daerah (Pemda) semua," ujar dia.

Seperti diketahui, maskapai Garuda Indonesia pun mulai melayani rute penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Kertajati, Majalengka di pertengahan bulan ini. Hal ini diklaim sebagai kemajuan bandara tersebut sudah mulai diminati oleh maskapai.

Rute layanan penerbangan dari Garuda Indonesia adalah Kertajati - Tanjung Karang - Palembang yang mulai beroperasi pada 18 Desember 2018. Lalu, rute Kertajati - Balikpapan - Tarakan yang beroperasi pada 21 Desember 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya