Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mulai mengalihkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Rencananya, pengalihan tersebut dimulai pada Desember 2018.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, Angkasa Pura II akan mulai menata penerbangan di Bandara Husein Sastranegara. Dari penataan ini, sejumlah penerbangan dari bandara tersebut rencananya akan mulai dialihkan ke BIJB Kertajati secara bertahap.
"Sebenarnya bukan membantu mengurangi (penumpang di Bandara Husein Sastranegara). Kami tata pengalihan secara bertahap, mulai dari rute dan tipe pesawat, terus pertimbangan lain, apakah nonkomersial haji umrah, atau haji umrah. Kalau umrah Lion sudah buka, mengurangi traffic-nya yang di Soetta, karena umrah Jawa Barat, Lampung, masih Soetta," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, proses peralihan tersebut masih dalam tahap finalisasi. Sebab, dengan dialihkan ke BIJB Kertajati, maka ‎akan ada penyesuaian yang perlu dilakukan agar pelayanan terhadap penumpang juga bisa maksimal.
"Kan kami support fasilitas, katakanlah transportasi daratnya jadi suatu bagian dalam satu paket pembelian tiket. Masyarakat Bandung yang Kertajati atau masyarakat Cirebon kita sediakan bus, sudah dimasukkan ke dalam tiket, jadi masyarakat enggak akan bingung lagi," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Awal, masih ada juga sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan untuk mempermudah akses penumpang ke BIJB Kertajati. Salah satunya akses jalan dan transportasi umum menuju bandara.
"Kan masyarakat sudah sudah membeli dari Bandung. Kalau ada pengalihan maka transportasi daratnya yang harus dipersiapkan," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tunggu Izin
Saat ini proses peralihan tersebut masih menunggu izin dari Kemenhub. Dia berharap mulai Desember peralihan sejumlah penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati bisa segera dimulai.
"Saya menunggu penetapan Direktur Angkutan Udara, juga maskapai. Mereka kan perlu ubah jadwalnya. Sepertinya Desember (dimulai bertahap), kita harus sosialisasikan terus," tandas dia.
Advertisement