Jurus Pelindo IV Hindari Praktik Pungli di Pelabuhan Makassar

Alasan Pelindo IV menerapkan e-pass karena selain penataan kendaraan yang masuk juga untuk menghindari praktek-praktek yang melanggar aturan.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jan 2019, 13:21 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2019, 13:21 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya meninjau kesiapan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menyambut pemudik, Sabtu (17/6/2017). (Fauzan/Liputan6.com)
Menteri Perhubungan Budi Karya meninjau kesiapan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menyambut pemudik, Sabtu (17/6/2017). (Fauzan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IVakan meningkatkan layanan (level of service) di Pelabuhan Makassar pada tahun ini. Peningkatan layanan ini diharapkan mampu memperlancar arus barang yang masuk maupun keluar dari pelabuhan tersebut.

Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang mengatakan, level of service yang akan ditingkatkan di 2019 ini yaitu penertiban kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Makassar dan Terminal Petikemas Makassar (TPM) melalui e-pass.

"Penerapan e-pass yang dilakukan untuk kepentingan bersama. Bukan kepentingan Pelindo IV, tetapi kepentingan seluruh pengguna jasa yang masuk ke Pelabuhan Makassar," ujar dia di Jakarta, Minggu (6/1/2019).‎

"Pertama, dari segi penataannya, ketertibannya, akan jauh lebih bagus. Melalui penataan dan ketertiban yang lebih baik, diharapkan bahwa kegiatan arus bongkar muat di Pelabuhan Makassar bisa mendorong percepatan produktivitasnya,” lanjut dia. 

Farid menjelaskan, alasan Pelindo IV menerapkan e-pass, karena selain penataan kendaraan yang masuk, juga untuk menghindari praktek-praktek yang melanggar aturan, baik oleh level manajemen maupun level paling bawah seperti adanya pungutan liar (pungli).

“Nah, dengan adanya sistem e-pass, semuanya diatur secara by system, sehingga pemberian uang tunai sudah tidak ada lagi. Dalam penerapan e-pass, Pelindo IV akan berinvestasi fasilitas e-pass dan merupakan sistem yang lebih baik," kata dia.

Selain penerapan e-pass sebagai salah satu upaya peningkatan level of service di tahun ini, Farid mengatakan Pelindo IV juga akan melakukan penambahan alat di Terminal Petikemas Makassar (TPM), yaitu 1 unit Container Crane (CC) dan 2 unit Rubber Tired Gantry (RTG). Sehingga total terminal petikemas tersibuk di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini akan memiliki 7 unit CC dan 18 unit RTG.

“Dalam waktu dekat ini, kami juga akan mendatangkan alat baru di Makassar New Port (MNP) dan percepatan untuk kapal-kapal draft yang berskala di atas 10 meter untuk segera sandar di MNP," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Antrean Kapal

Pelabuhan Mewah Untia Makassar Hanya Laku bagi Pemancing
Saking sepinya, pelabuhan mewah di Makassar yang diresmikan Jokowi juga jadi tempat favorit orang pacaran. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Sedangkan untuk mengendalikan antrian kapal, Pelindo IV akan melakukan optimalisasi receiving dan delivery kontainer di TPM agar kecepatan di dermaga seimbang dengan pengaturan kontainer di lapangan penumpukan. Termasuk solusi lainnya adalah, mekanisme kapal di pelabuhan konvensional jika tambatannya kosong.

Selain itu, lanjut Farid, pihaknya juga akan mengoperasikan uji coba MNP untuk persiapan grand launching dengan kapal yang siap melakukan operasi di terminal baru MNP.

“Di samping itu, dapat dilakukan truck losing untuk Full Container Load (FCL) maupun Less Than Container Load (LCL) yang langsung dapat keluar ke depo pelayaran masing-masing, agar aktivitas bongkar dan muatan akan lebih cepat dengan memisahkan bongkaran dan muatan dengan membuat block plan setiap kapal dengan optimasilisasi RTG pada setiap bongkaran dan muatan yang akan diangkut,” jelas dia. 

Sementara untuk menekan dwelling time, Pelindo IV akan melakukan penetapan berthing window dengan maksimum 3 hari bongkar dan jumlah antrian 7 kapal. Juga passing grade yang dilewati, dikombinasikan dengan sistem first come dan first service agar semua pelayanan dapat dipenuhi dan mengurangi komplain.

“Tentunya diperlukan adanya Focus Group Discussion (FGD) yang terintegrasi antara cargo owner, pelayaran, forwarding dan Pelindo IV agar sistem pelayanan dapat dilakukan dengan sistem harmonisasi pelayanan angkutan petikemas, tentunya dengan tetap memerhatikan masalah keselamatan dan peningkatan level of service, dan juga mempertahankan zero accident dan zero complaint," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya