Ini Kerugian Jika Bisnis Kamu Tidak Muncul di Google

Pastikan nama bisnis kamu sudah muncul di Google dan memiliki update terkini.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 08:00 WIB
Tampak depan mesin pencarian Google
Tampak depan mesin pencarian Google. Dok: Google

Liputan6.com, Palembang - Google menyampaikan kerugian yang bisa dihadapi pebisnis jika usaha rintisan mereka tidak muncul di Google. Kredibilitas bisnis pun bisa diragukan dan membuat calon konsumen berpikir dua kali sebelum membeli barang atau jasa.

Ini terutama berpengaruh pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memberi kontribusi besar pada perekonomian Indonesia. "Bidang ini menyerap tenaga kerja hampir semuanya, jadi 97 persen," ungkap Jason Tedjasukmana, Rabu (23/1/2018) di Palembang.

Jason menjelaskan, visibilitas UKM di Google menjadi penting vital karena menurut penelitian Google, 82 persen orang mencari informasi mengenai bisnis di sekitar mereka lewat Google.

Google pun menawarkan layanan gratis berupa Google My Business (GMB) atau Google Bisnisku. Berangkat dari sana, bisnis bisa tampil di pencarian Google dan Google Maps. Pemilik pun bisa melengkapi profil, menambah foto, dan berinteraksi lewat review.

"Jadi kalau anda mencari (nama bisnis) di search bar, business nearby, itu seringkali muncul. Itu salah satu pencarian Google yang paling sering digunakan," ucap Jason. "Jadi ini cukup powerful."

Para pebisnis didorong untuk meningkatkan tampilannya di Google. Sebab, penelitian Google menunjukkan bahwa bisnis yang informasinya lebih lengkap di online akan dua kali lebih dipercaya oleh konsumen.

"Bisis yang informasinya lengkap di online dapat meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli sebanyak 29 persen, jadi kembali lagi ke kredibilitas, informasi yang lengkap dan aktual akan meberikan kepercayaan pada konsumen bahwa ini bisnis yang serius," jelas Jason.

Sejak 2015, Google sudah melatih 1 juta UKM, dan rencananya mereka ingin menggandakan jumlah itu sebelum tahun 2020. Google juga rutin berkeliling Indonesia untuk mencari UKM yang potensial. Jason percaya bahwa teknologi dapat menjadi titik temu antara pebisnis dan pelanggan, dan ia berharap lewat program gratis Google makin banyak pebisnis yang melek teknologi.

Membantu Bisnis Berkembang

Jason Tedjasukmana, Head of Communications Google Indonesia
Jason Tedjasukmana, Head of Communications Google Indonesia. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Jason juga memberikan contoh UKM di berbagai kota yang makin eksis berkat Google Bisnisku. Zagrandi, toko es krim di Surabaya, telah berdiri sejak era 1930-an. Bisnis itu tetap dikenal di kalangan anak-anak muda. Salah satunya berkat foto-foto yang tampil di Google Bisnisku.

"Milenials sekarang ingin foto di tempat terkenal seperti Zangrandi," jelas Jason. Pendapatan Zangrandi meningkat 10-15 persen dan para anak-anak muda yang mencari foto keren menjadi penasaran mendatangi tempat itu.

Ada pula Klinik Kopi yang memiliki lokasi sulit ditemukan. Di sini Google Bisnisku memberikan akses dengan menampilkan lokasi Klink Kopi di Google Maps.

Jason menyebut Indonesia menjadi fokus bagi fitur Google Bisnis ini karena jumlah UKM yang mencapai 50 juta. Google pun mengajak para pebisnis kecil dan menengah agar tidak ragu melek teknologi agar menunjang usaha mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya