Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam upaya menjajaki pasar ekspor.
Budi memuji langkah Google yang meluncurkan Gemini Academy di kantor Kementerian Perdagangan, yang salah satunya ditujukan untuk membantu UMKM mengeksplorasi berbagai hal terkait bisnis dan pasar.
Baca Juga
"Jika UMKM bisa eksplorasi maka mereka berani inovasi, siap adaptasi. Kalau UMKM mau eksplorasi ya resource base-nya harus bagus, harus punya daya saing, serta manajemennya bagus,” kata Budi di Kantor Kemendag, Jakarta pada Jumat (21/2/2025).
Advertisement
Budi lebih lanjut menyampaikan, kemudahan akses pada teknologi dan informasi juga dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha, sehingga mendorong rasio kewirausahaan Indonesia naik.
Budi mencatat, angka rasio wirausaha di Indonesia masih tergolong kecil yaitu 3,47 persen.
Sementara itu, rasio kewirausahaan Malaysia dan Thailand sudah melampaui persen.
"Kalau kita lihat Malaysia, Thailand itu sudah di atas empat persen. Singapura sudah 8,6 persen, padahal syarat untuk menjadi negara maju, paling tidak rasio kewirausahaan kita itu sekitar 10 sampai 12 persen," jelas Budi.
Budi pun kembali menekankan tiga program prioritas Kemendag, yakni perluasan pasar ekspor, pengamanan pasar dalam negeri dan meningkatkan UMKM bisa ekspor.
Selain itu, Kemendag juga memfasilitasi penjajakan bisnis atau business matching dengan memperkenalkan produk-produknya kepada calon pembeli.
Pada Januari 2025, Kemendag memfasilitasi 32 business matching dan sudah mendapatkan kontrak dagang sebesar USD 5,2 juta.
Kolaborasi Google dan Kemendag Berdayakan UMKM
Adapun Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki program Gapura Digital dan Women Will untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam market intelligence.
“Bersama Kementerian Perdagangan pada tahun 2021, kami juga telah melatih lebih dari 500 UMKM di Indonesia Timur dan mendapatkan banyak sekali cerita-cerita sukses,” bebernya.
Sederet Upaya BUMN Bawa UMKM Tembus Pasar Global
Pameran INACRAFT 2025 kembali menjadi ajang bergengsi bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan karya terbaiknya. Tahun ini, Kementerian BUMN melalui Rumah BUMN hadir dengan membawa 52 UMKM binaan, menghadirkan 149 jenis produk unggulan dalam kategori fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris.
Salah satu BUMN yang turut berkontribusi adalah PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi yang aktif mendukung pengembangan UMKM.
Partisipasi dalam INACRAFT 2025 bukan hanya tentang menghadirkan produk, tetapi juga menunjukkan bahwa UMKM binaan Brantas Abipraya dan Rumah BUMN semakin siap bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Advertisement
Daya Saing Tinggi
Melalui pendampingan yang berkelanjutan, BUMN memastikan para pelaku usaha memiliki daya saing tinggi serta mampu menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang lebih luas.
Antusiasme pengunjung terhadap INACRAFT 2025 sangat tinggi, dengan lebih dari 100 ribu orang hadir sepanjang acara. Keberhasilan UMKM dari BUMN dalam pameran ini tercermin dari total nilai penjualan yang mencapai Rp 5,7 miliar.
Erick Thohir: BUMN Sebagai Akselerator UMKM
Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa keterlibatan BUMN dalam pengembangan UMKM tidak hanya sebatas pendampingan, tetapi juga menciptakan peluang berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis mereka.
"BUMN tidak hanya hadir sebagai pendukung, tetapi sebagai akselerator bagi UMKM agar mereka naik kelas. Produk-produk di Rumah BUMN hari ini adalah bukti bahwa mereka semakin berkualitas dan siap bersaing di pasar global. Ini adalah langkah nyata dalam mendorong kewirausahaan dan memperkuat industri kreatif, sebagaimana yang diamanatkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
