Micro House Jadi Solusi Tarik Minat Generasi Milenial di Sektor Properti

Investasi rumah dan properti lain nyatanya masih belum dilirik generasi milenial.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2019, 16:10 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 16:10 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Investasi rumah dan properti lain nyatanya masih belum dilirik generasi milenial. Sebab, kebanyakan generasi milenial masih memilih menghabiskan penghasilannya untuk traveling ketimbang harus membeli hunian.

Lalu bagaimana menyiasati agar milenial tertarik untuk melakukan investasi di sektor properti? Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung mengatakan, salah satu cara menggaet generasi milenial untuk investasi di sektor properti yakni dengan menghadirkan konsep rumah berukuran kecil (micro house).

Sebab, jenis hunian ini tidak memerlukan biaya banyak sekaligus tawarkan desain yang menarik.

"Ini akan terjadi segera dan mulai ada beberapa developer masuk ke sana (micro house). Saya melihat kecenderungannya ke sana dan market ini bisa lebih bagus," ucapnya saat diskusi properti outlook 2019, di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Ignatius mengatakan, selama ini masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial dalam mencari hunian cenderung memilih rumah tapak ketimbang apartemen atau rumah susun. Namun, untuk membeli rumah tapak tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Micro house adalah rumah kecil karena mereka punya keterbatasan uang untuk membeli sehingga mereka mikir mau masuk apartemen. Culture-nya orang Indonesia kalau tidak punya tanah tidak punya properti," ucap dia.

 

 

Selanjutnya

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Dengan demikian, micro house dapat menjadi solusi yang tepat untuk menarik generasi milenial berinvestasi di sektor properti. 

Hal itu karena rata-rata berpendapat bahwa micro house merupakan sebuah hunian mungil, dengan lahan yang juga terbatas, tapi dapat menampung banyak orang dengan nyaman. Micro house, rata-rata memiliki ukuran yang lebih kecil dari rumah tapak pada umumnya. Yakni berkisar di bawah 70 meter hingga 40 meter.

Namun, memiliki kualitas yang bagus sehingga tidak termasuk rumah Rumah Sangat Sederhana (RSS) atau Rumah Sangat Sederhana Sekali (RSSS).

"Secara kualitas, kualitasnya mewah bagus, paling tidak enak dilihat. Tapi secara ukuran memang kecil. Ini sudah terjadi di Jepang. Kalau kita lihat di Jepang banyak rumah-rumah kecil tapi secara kualitas bagus tapi kecil," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya