Menko Luhut: Penurunan Harga BBM Bukan Keputusan Politis

Menko Luhut menegaskan penurunan harga BBM sama sekali tidak memiliki tujuan politis atau pencitraan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2019, 21:53 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 21:53 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memberikan penjelasan terkait penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Luhut menegaskan, penurunan harga BBM sama sekali tidak memiliki tujuan politis atau pencitraan.

"Itu (penurunan harga BBM) bukan politis," ujar Luhut di acara Afternoon Tea  di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Luhut menjelaskan, keputusan pemerintah untuk menurunkan harga BBM disebabkan oleh menurunnya harga minyak mentah dunia (crude oil). "Itu karena harga crude oil menurun jadi kenapa kita tidak turunkan," katanya.

Dengan demikian, menurut dia, tidak ada salahnya jika pemerintah juga ikut menurunkan harga BBM seperti Pertalite hingga Premium.

"Kenapa tidak kalau kita turunkan," tutup dia.

Sebelumnya, pada 10 Februari lalu harga BBM jenis Premium mengalami penurunan sebesar Rp 100 per liter. Penurunan juga terjadi pada jenis non subsidi yang turun hingga Rp 800 per liter.

Berikut ini harga BBM yang dijual Pertamina saat ini:

1. Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter

2. Pertamax disesuaikan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter

3. Dexlite disesuaikan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter

4. Dex disesuaikan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter

5. Premium (subsidi) disesuaikan dari Rp 6.550 menjadi Rp 6.450

6. Pertalite tetap Rp 7.650 per liter

Reporter: Kamilah

Sumber: Merdeka.com

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya