Menteri Rini Kumpulkan 154 BUMN, untuk Apa?

Pembentukan holding BUMN di berbagai sektor harus lebih efektif dari sisi operasional maupun keuangan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 28 Feb 2019, 19:47 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 19:47 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno menerima kunjungan Menteri Perdagangan Dalam Negeri Hal Ehwal Pengguna Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail beserta rombongannya di Kantor Kementerian BUMN pada Senin (26/11). Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Rini Soemarno. Dok Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar rapat koordinasi (rakor) BUMN di Jakarta Convention Centre (JCC). Rapat koordinasi ini dihadiri 154 BUMN.

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, tujuan rakor BUMN untuk mengevaluasi performa BUMN selama 4 tahun. Seluruh BUMN juga membahas sinergi yang perlu dilakukan ke depan.

"Kompetisi lebih berat, sinergi harus lebih ditingkatkan. Holding juga harus jalan, supaya efisiensi keuangan dan operasional bisa berjalan baik," ujar dia di JCC, Kamis (28/2/2019).

Dia menjelaskan, para BUMN harus dapat mendukung pembangunan dalam negeri melalui infrastruktur. Itu salah satunya seperti perwujudan holding BUMN yang kini dibentuk Kementerian BUMN.

"Saya juga menekankan, kenapa sih, kita melakukan ini? BUMN harus bisa mendorong pembangunan infrastruktur di jalan dan bandara atau pelabuhan dan telekomunikasi dan listrik yang sampai 99 persen, karena kita menyiapkan yang lebih baik. Ini bisa tercapai kalau semua infrastruktur tersiapkan. Tidak akan jalan kalau listrik enggak siap, jalan enggak siap," ujarnya.

Dia menjelaskan, pembentukan holding BUMN di berbagai sektor harus lebih efektif dari sisi operasional maupun keuangan.

"Ada perbaikan stasiun kereta api, pertambahan bandara, penambahan landing strip sehingga seperti bandara 2015 150 juta penumpang sekarang 232 juta. Jadi kenaikannya besar, pelabuhanya juga bagus. Dulu dwelling time 8 hari, sekarang 3 hari. Masih harus diperbaiki, tapi saya tekankan untuk terus kerja dan lebih baik lagi," tandas dia.

 

Menteri Rini: Gaji Karyawan BUMN Telat, Saya Ganti Direksinya

Menteri BUMN Jelaskan Target Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Investment Forum 2018
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi paparan saat konferensi pers pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Acara ini diinisiasi BI, Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan OJK serta diorganisir oleh Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri BUMN Rini Soemarno mengumpulkan seluruh Direksi dan Komisaris BUMN di Jakarta Convention Centre (JCC) dalam agenda Rapat Koordinasi BUMN 2019 pada Kamis (28/2/2019).

Dalam acara ini, ada beberapa pesan yang disampaikan Rini kepada para pimpinan BUMN. Satu hal yang Rini tegaskan soal kesejahteraan karyawan BUMN.

"Saya hanya tekankan sebagai pemimpin bukan hanya untuk bagaimana mencetak keuntungan tapi juga harus punya empati. Tidak hanya masyarakat luar tapi paling utama karyawan di dalam," tegas Rini di JCC, Kamis pekan ini.

Bahkan Rini mengancam kepada para direksi BUMN untuk jangan pernah ada karyawan BUMN yang gajinya terlambat.

"Saya tidak mau dengar ada laporan pegawai BUMN yang gajinya bayarnya mundur. Awas, kalau sampai ada itu, Direksinya langsung saya ganti," tegas Rini.

Dalam rakor ini, Rini juga mengungkapkan beberapa prestasi yang dicapai oleh BUMN. Salah satunya prestasi PT Pertamina (Persero) yang berhasil menjalankan program BBM Satu Harga.

Program ini dinilai sukses mengingat sejumlah penduduk di daerah terpencil kini bisa mendapatkan harga BBM yang sama dengan harga BBM di Pulau Jawa.

"Ini adalah komitmen BUMN bahwa tidak semata-mata hanya mencari keuntungan, tapi kita juga punya tanggung jawab dalam mensejahterakan masyarakat juga," Rini mengatakan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya