Lampu Tenaga Surya Solusi Pemerintah buat Daerah yang Belum Terlistriki

LTSHE menjadi solusi penerangan melalui kelistrikan, untuk wilayah yang belum terjangkau ‎listrik dari jaringan PLN.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Mar 2019, 18:46 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 18:46 WIB
Lampu tenaga surya di jalan raya
Lampu tenaga surya di jalan raya. Dok: PLN

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mewujudkan keinginan masyarakat, yang mendambakan penerangan dari energi listrik. Dengan menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Sutijastoto mengatakan, LTSHE menjadi solusi penerangan melalui kelistrikan, untuk wilayah yang belum terjangkau ‎listrik dari jaringan PT PLN (Persero).

‎"Kita juga membantu rumah tangga yang sama sekali belum mendapat akses listrik‎," kata Toto, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Menurut dia, melalui LTSHE pemerintah memberikan rasa keadilan‎ untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T). Sebab masyarakat yang belum mendapat akses listrik tidak dapat menikmati subsidi.

"Mereka tidak merasakan bantuan pemerinta dalam bentuk subsidi. karena listrik ini merupakan kebutuhan masyarat untuk mengembangkan kesejahteraan mereka sangat mendambakan listrik," tutur dia.

Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) terpasang di rumah penduduk di Dusun Katikupelang, Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kab. Sumba Timur, NTT, Rabu (21/11). Tahun 2018, sebanyak 2.024 unit akan dipasang di Pulau Sumba (Liputan6.com/HO/Hadi M Djuraid)

Toto menyebutkan, pemasangan LTSHE dilakukan sejak 2017 sebanyak 79.556 keluarga, 2018 sebanyak 172.996 keluarga dan 2019 ditargetkan dapat memasang 98.481 unit LTSHE.

"Jadi, sejak 2017 sampai tahun ini kita targetkan bisa melistriki 350 ribu rumah tangga yang belum punya listrik‎," tandasnya.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya