Liputan6.com, Jakarta - Jelang peringatan Hari Air Dunia (HAD) pada 22 Maret, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan akan pentingnya air dan pengelolaan sumber-sumbernya yang berkelanjutan.
Sebab, air kerap belum dimanfaatkan dengan baik sehingga menimbulkan efek dan daya rusak. Seperti terjadinya kekurangan air pada musim kemarau, kelebihan air pada musim hujan dan bencana terkait hidrometeorologi, serta rendahnya kualitas air akibat pencemaran.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau lingkungan dan air dirawat dengan tidak baik bisa menjadi musuh, tetapi kalau dirawat dengan baik akan menjadi kawan. Apabila terus terjadi penebangan liar maka akan terjadi kekeringan dan banjir," tegurnya lewat keterangan tertulis, Rabu (20/3/2019).
Peristiwa banjir bandang di Sentani, Papua, baru-baru ini yang mengakibatkan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi, salah satu penyebabnya adalah perilaku dari manusia.
"Banyak terjadi bencana terkait Hidrometeorologi dikarenakan lingkungan dan air. Kepada anak muda yang punya inovasi dan kreativitas bagus jangan lupa untuk menjaga lingkungan dan air," serunya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Infrastruktur Air
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi menyatakan, peringatan HAD dimaksudkan untuk menegaskan kembali bahwa pemecahan masalah terkait air tidak dapat diselesaikan hanya melalui pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
Hari mengimbau agar masyarakat, akademisi dan pihak swasta juga mau berpartisipasi langsung untuk ikut menjaga alam.
Advertisement