Menko Luhut Minta Maskapai Tak Ambil Untung Besar

Melihat kondisi pasar penerbangan yang didukung penurunan harga avtur, harga tiket pesawat sudah selayaknya dipangkas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Mar 2019, 18:22 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2019, 18:22 WIB
Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah meminta maskapai penerbangan tidak mengambil untung besar, dan bersedia menurunkan harga tiket pesawatnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, melihat kondisi pasar penerbangan yang didukung penurunan harga avtur, harga tiket pesawat sudah selayaknya dipangkas.

Namun dia tetap mengembalikan keputusan tersebut kepada maskapai. "Kita hanya melihat bagaimana suasana market, harga fuel sudah diturunkan. Kita nggak target, tergantung mereka saja," kata dia di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Menurut Luhut, dalam rapat sebelumnya, maskapai sudah bersedia menurunkan harga. "Iya lah (setuju turun). Menko ngerti uang juga. Kau jangan bikin-bikin untung terlalu gede kau‎," ucap Luhut.

Dia mengungkapkan, setelah rapat tersebut, maskapai penerbangan melakukan penghitungan, untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Dia pun tidak menargetkan besaran penurunan harganya. "Ya hasilnya bagus, mereka akan melakukan adjustment di sana-sini sesuai perhitungan mereka," tandasnya.

 

 

Pemerintah Ultimatum Maskapai Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat

Ilustrasi tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Pemerinta‎h menyoroti masih mahalnya harga tiket pesawat. Padahal saat ini PT Pertamina (Persero) sudah menurunkan harga avtur yang diharapkan akan diikuti maskapai untuk menurunkan tarif tiket pesawatnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menyayangkan maskapai penerbangan yang tak kunjung menurunkan harga tiket pesawat. 

"Masalah tiket menimbulkan banyak persepsi di masyarakat dan dapat menimbulkan kegaduhan persepsi," kata Luhut seperti dikutip Rabu (27/3/2019).

Pernyataan Luhut ini terungkap dari notulen rapat antara Luhut dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, pada Senin 25 Maret 2019. 

Luhut mengaku jika telah memerintahkan, Garuda Indonesia sebagai pemimpin maskapai penerbangan nasional untuk segera menurunkan harga tiket pesawat semua rute secepat mungkin. Bahkan tenggat waktu yang diberikan per awal April 2019.

"Garuda Indonesia sebagai leading nasional airlines harus segera menurunkan harga tiket dan itu merupakan perintah," tegas dia.

Sementara Menhub Budi Karya mengakui, harga tiket pesawat masih mahal. Semua pemerintah daerah pun telah meminta penurunan harga tiket pesawat. "Semua daerah telah meminta untuk penurunan harga tiket," tutur dia.

Penurunan tarif tiket pesawat tak kunjung terjadi, meski harga avtur sudah turun dan beberapa maskapai telah mendapat keistimewaan untuk pembelian avtur, dengan pola pembayaran khusus.

Budi pun merasa ada kebablasan kebijakan yang dilakukan operator maskapai penerbangan, sebab tidak mengindahkan permintaan untuk menurunkan harga tiket pesawat, sehingga menimbulkan masalah yang tidak ‎pernah selesai.

Menurut Budi, harga tiket pesawat yang masih mahal‎, berdampak negatif pada industri pariwisata, serta sektor terkait didalamnya.

"Khususnya Garuda Indonesia yang merupakan airlines plat merah yang merupakan leading nasional airlines," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya