Kisah Sara Blakely, Mantan Sales yang Jadi Miliarder

Kisah Sara Blakely yang dulu kerja sebagai sales door-to-door sebelum menjadi miliarder.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Apr 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 07:00 WIB
Sara Blakely
Sara Blakely

Liputan6.com, Atlanta - Miliarder Sara Blakely tidak menyangka kegagalannya masuk sekolah hukum justru membuatnya kerja menjadi sales. Kemudian, perjuangan berat sebagai sales mendorongnya membuka bisnis sendiri yang menjadikannya miliarder.

Dilansir dari CNBC, Blakely mengaku sempat bekerja sebagai sales menjual mesin faksimili dari pagi hingga sore. Ia mendarat di pekerjaan itu setelah keluar dari pekerjaannya di Disney World.

Jika sekarang ia sudah menjadi miliarder, dulu pekerjaannya sebagai sales terbilang pahit karena ia harus menyetor hasil ke bosnya, sementara pembeli susah dicari.

"Kebanyakan pintu dibanting di depan wajah saya. Saya melihat kartu bisnis saya disobek setidaknya seminggu sekali, dan saya bahkan pernah beberapa kali diantar polisi keluar dari gedung," ujar Blakely saat mengenang pengalamannya.

Tak cocok sebagai penjual faksimili, ia pun memutuskan menjual produk celana khusus wanita: Spanx. Ia mendapat ide ini ketika merenungkan kehidupannya sebagai penjual faksimili.

"Saya tahu saya jago berjualan dan saya ingin menjadi wirausahawan. Ketimbang mesin faksimili, saya ingin menjual sesuatu yang saya benar-benar pedulikan," ucapnya.

Spanx resmi berdiri pada tahun 2000 dan sekarang menjadi miliarder dengan kekayaan mencapai USD 1,1 miliar (Rp 15,5 triliun).

Ia berkata semua orang mempunyai ide bagus untuk menjadi miliarder, tetapi ia mengingatkan bahwa kerja keras lebih penting ketimbang inspirasi.

Berterima Kasih pada Bapakya

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Blakely juga bersyukur atas nilai-nilai yang ditanam oleh bapaknya. Ide tersebut mengajak anak-anaknya agar tidak takut kegagalan. Bahkan, bapaknya bisa kecewa bila anak-anaknya tidak membuat kegagalan apapun.

"Beliau tahu bahwa banyak orang tidak mengambil tindakan karena takut kegagalan. Bapak saya ingin agar kami mencoba segalanya dan terus menembus batas," ujarnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya