Penjualan Semen Baturaja Naik 8 Persen hingga Maret 2019

Pada 2019, PT Semen Baturaja Tbk menargetkan volume penjualan mencapai 2,75 juta ton

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Apr 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 10:15 WIB
Semen Baturaja. (Foto: Kementerian BUMN)
Semen Baturaja. (Foto: Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatatkan volume penjualan semen sebesar 161.505 ton pada Maret 2019. Angka ini tumbuh delapan persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 150.071 ton.

Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Jobi Triananda Hasjim menyebutkan, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan volume penjualan tersebut jauh di atas rata-rata industri di wilayah Sumbagsel yang terkoreksi minus 14 persen.

Jobi menambahkan, perseroan masih mampu meningkatkan pangsa pasar-nya di seluruh wilayah pemasaran SMBR sebesar 25 persen pada Maret 2019.

"Dengan share tertinggi 68 persen untuk wilayah Sumsel dan 25 persen di wilayah Lampung yang merupakan pasar utama Perseroan" ujar Jobi, Senin (15/4/2019).

Perseroan optimistis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya pangsa pasar di wilayah pemasaran SMBR.

"Demand untuk wilayah pemasaran kami di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton atau tumbuh 9 persen dibanding tahun 2017, sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai,” tutup Jobi.

Perseroan akan terus berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan di atas 20 persen. Pada 2019, PT Semen Baturaja Tbk menargetkan volume penjualan mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26 persen dibanding 2018 yang tercatat 2,18 juta ton.

 

Semen Baturaja Optimistis Jaga Volume Penjualan

(Foto: Dok PT Semen Baturaja Tbk
Semen Baturaja (Foto: Dok PT Semen Baturaja Tbk)

Seiring dengan berjalannya Pemilu, Semen Baturaja optimistis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya market share di wilayah perseroan.

"Permintaan untuk wilayah pemasaran kami di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton. Anhka tersebut tumbuh 9 persen dibanding 2017 sehingga kami yakin target 2,75 juta ton dapat tercapai," kata Jobi.

Semen Baturaja yakin prospek permintaan semen di Sumatera Bagian Selatan akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019.

"Kami mengharapkan multiplier effect dari pembangunan infrastruktur pemerintah yang diharapkan akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol tersebut yang nantinya akan mendongkrak konsumsi semen." kata dia.

"Kita juga masih menantikan proyek jalan tol berikutnya seperti Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi” lanjut Jobi.

 

Penjualan Semen Baturaja pada 2018

Holding​ ​BUMN,​ ​Membangun​ ​Kemandirian​ ​Ekonomi​ ​Nasional
Sejak 1909 hingga 1974, pasar semen Indonesia 100 persen dikuasai Semen Padang, SemenGresik, dan Semen Tonasa

Sebelumnya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membukukan volume penjualan sebesar 2.178.188 ton (2,17 juta ton), dan tumbuh sebesar 24 persen pada 2018 dibanding periode sama tahun lalu sebesar 1.762.137 ton (1,76 juta ton).

Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pertumbuhan volume penjualan SMBR jauh di atas industri yang hanya tumbuh sekitar 5 persen pada 2018.

"Pertumbuhan volume penjualan SMBR tahun ini merupakan salah satu yang tertinggi di industri," kata Jobi di Jakarta Senin, 7 Januari 2019.

Pada Desember 2018, volume penjualan semen SMBR tercatat sebesar 220.737 ton, naik 22 persen dibandingkan Desember tahun lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), hingga November 2018, pangsa pasar Semen Baturaja meningkat di seluruh wilayah pemasaran Perseroan dan masih menjadi pemimpin pangsa pasar di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung dengan persentase masing-masing 54 persen dan 26 persen. 

Untuk di daerah pemasaran lainnya juga meningkatkan pangsa pasar seperti di Jambi yang sudah mencapai 14 persen, Bengkulu sebesar 8 persen dan Bangka Belitung sebesar 5 persen. 

“Pertumbuhan volume penjualan tersebut berhasil melampaui pertumbuhan demand di seluruh wilayah pemasaran Perseroan," tutur dia (Yas)

 

Semen Baturaja Gandeng Telkom

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mulai mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terdepan berbasis System Application and Product In Data Processing (SAP). Dok: Instagram Semen  Baturaja
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mulai mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terdepan berbasis System Application and Product In Data Processing (SAP). Dok: Instagram Semen Baturaja

Sebelumnya, mengawali 2019, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mulai mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terdepan berbasis System Application and Product In Data Processing (SAP).

Direktur Utama (Dirut) SMBR, Jobi Triananda Hasjim mengemukakan sistem yang digunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpinnya juga banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia.

“Jadi tidak berlebihan jika saya mengatakan SMBR siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan menuju perusahaan kelas dunia,” kata dia Jumat 4 Januari 2019.

Menurut Jobi, proyek implementasi ERP berbasis SAP di SMBR bernama GADING Project, yang merupakan singkatan dari Great Achievement, Absolute Team Work & Respect,Do your Best, Integration All, Never Give Up, Go Success. ERP Berbasis SAP ini diterapkan agar manajemen data/informasi menjadi lebih terintegrasi dan teratur.

Karena itulah, SMBR menjalin kerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) sebagai salah satu bentuk Sinergi antar BUMN dalam mengimplementasikan sistem ERP berbasis SAP di SMBR.

"Kick off project ini sendiri telah dilaksanakan pada 12 Februari 2018 yang lalu, dan project ini menjadi salah satu project yg on schedule karena berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) bulan saja" katanya

Menurut Jobi, sebelumnya SMBR juga telah menerapkan sistem ERP yang juga cukup banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Namun, setelah dilakukan riset yang lebih mendalam, BUMN yang dipimpinnya memerlukan sebuah sistem ERP yang mampu mengintegrasikan proses bisnis perusahaan yang semakin kompleks.

“Sehingga perlu ditangani dengan bantuan teknologi informasi (TI) yang lebih memadai, terintegrasi dan mutakhir,” kata dia.

Jobi menambahkan saat ini sistem juga harus mampu menciptakan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan bagi mata rantai bisnis di lingkungan perusahaan. Baik bagi pemasok, pelanggan, unit-unit kerja di lingkungan SMBR, serta stakeholder lainnya.

"Untuk itulah dipilih ERP berbasis SAP yang dinilai mampu mengakomodir kebutuhan tersebut," ujarnya.

Jobi menilai ERP berbasis SAP merupakan sistem aplikasi kelas dunia yang telah memiliki standar proses bisnis "best practice" yang dapat diadopsi agar SMBR ke depannya menjadi perusahaan yang mampu bersaing di bisnis global. Selain itu, ERP berbasis SAP menurut Jobi juga memilik tata kelola yang baik.

Saat ini beberapa modul SAP yang telah diterapkan meliputi Finance, Controlling, Fund Management, Budget Planning & Consolidation (Planning), Sales & Distribution, Material Management, Production Planning & Quality Management, Plant Maintenance, Human Capital Management (Payroll).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya