Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) membukukan pendapatan tumbuh enam persen menjadi Rp 150,2 miliar pada Januari 2019 dari periode sama tahun lalu Rp 141,8 miliar.
Sementara, volume penjualan semen perseroan sedikit terkoreksi satu persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Jobi Triananda Hasjim mengatakan, terkoreksinya volume penjualan semen tersebut disebabkan karena melambatnya permintaan semen di awal 2019.
Advertisement
"Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada bulan Januari 2019, demand semen nasional turun sebesar 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018," kata Jobi kepada wartawan, Senin (4/3/2019).
Baca Juga
Begitu pula dengan permintaan semen di Sumatera yang juga turun sebesar 2,7 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi curah hujan yang cukup tinggi dan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang belum mulai pada awal tahun.
Sementara itu terkait rencana investasi PT Semen Baturaja Tbk, pada pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Sarolangun yang digelar Senin 25 Februari 2019, Bupati Sarolangun, Jambi, H Cek Endra telah menerbitkan izin lokasi pembangunan Pabrik Semen Baturaja yang diserahkan secara langsung kepada Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim sebagai dukungan Pemerintah Daerah untuk percepatan proyek produsen semen pelat merah tersebut.
Jobi menambahkan, dengan telah diterbitkannya izin lokasi pembangunan pabrik tersebut sangat membantu progres percepatan pembangunan pabrik di Kabupaten Sarolangun yang menjadi salah satu proyek strategis di Jambi.
"Pembangunan pabrik SMBR di Sarolangun ini akan berdampak luas pada peningkatan perekonomian masyarakat, peningkatan pendapatan daerah dan ditambah dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja serta menunjang kebutuhan semen bagi proyek infrastruktur,” kata dia.
Penjualan Semen Baturaja Tumbuh 24 Persen pada 2018
Sebelumnya, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membukukan volume penjualan sebesar 2.178.188 ton (2,17 juta ton), dan tumbuh sebesar 24 persen pada 2018 dibanding periode sama tahun lalu sebesar 1.762.137 ton (1,76 juta ton).
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pertumbuhan volume penjualan SMBR jauh di atas industri yang hanya tumbuh sekitar 5 persen pada 2018.
"Pertumbuhan volume penjualan SMBR tahun ini merupakan salah satu yang tertinggi di industri," kata Jobi di Jakarta Senin 7 Januari 2019.
Pada Desember 2018, volume penjualan semen SMBR tercatat sebesar 220.737 ton, naik 22 persen dibandingkan Desember tahun lalu.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), hingga November 2018, pangsa pasar Semen Baturaja meningkat di seluruh wilayah pemasaran Perseroan dan masih menjadi pemimpin pangsa pasar di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung dengan persentase masing-masing 54 persen dan 26 persen.
Untuk di daerah pemasaran lainnya juga meningkatkan pangsa pasar seperti di Jambi yang sudah mencapai 14 persen, Bengkulu sebesar 8 persen dan Bangka Belitung sebesar 5 persen.
"Pertumbuhan volume penjualan tersebut berhasil melampaui pertumbuhan demand di seluruh wilayah pemasaran Perseroan," tutur dia (Yas)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement