Jokowi Effect, Rupiah Bakal Sentuh 13.940 per Dolar AS

Ekonom memperkirakan rupiah bakal menguat sepekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Apr 2019, 13:15 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 13:15 WIB
Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil perhitungan cepat (quick count) sementara dimenangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Hasil hitung cepat ini mendapat sambutan positif dari investor. Bahkan, investor asing tercatat masuk ke pasar modal RI disebabkan proses Pemilu yang terbilang lancar. Ekonom pun memperkirakan rupiah bakal menguat selama sepekan ini.

"Tren bakal bertahan sepekan bahkan rupiah bisa tembus menguat di kisaran Rp 13.940-13.970. Selain Jokowi effect, sentimen global juga positif paska rilis data pertumbuhan ekonomi China di atas ekspektasi yakni 6.4 persen," tutur Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Liputan6.com, Kamis (18/4/2019).

Dia membenarkan, investor asing masuk ke dalam negeri merespons positif atas aksi Pilpres yang berlangsung aman dan lancar.

"Dana asing mulai beralih ke pasar negara berkembang. Sampai siang ini nett buy atau pembelian bersih saham oleh asing di IHSG tercatat Rp 1,14 triliun atau Rp 14.9 triliun akumulatif dari awal tahun," ujarnya.

Namun, menurut Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah, penguatan rupiah kemungkinan hanya berlaku seminggu ini saja.

"Mungkin tidak berlanjut sampai minggu depan. Ada beberapa alasan, pertama kemenangan ini masih berdasarkan quick count, belum resmi. Paslon nomor 2 bahkan malam ini masih mengklaim kemenangan," ucapnya.

"Sedangkan kedua, walaupun nanti hasil resmi KPU menetapkan jokowi sebagai pemenang, potensi gangguan masih tetap ada kalau paslon nomor 02 tetap tdk menerima," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Saham Emiten BUMN Meroket Imbas Jokowi Effect

Sebelumnya, usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 pada Rabu 17 April 2019 berdampak positif terhadap pergerakan saham bank terutama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan saham BUMN lainnya.

Hal ini ditunjukkan dari pergerakan saham emiten bank BUMN dan BUMN yang sebagian besar menghijau pada perdagangan saham Kamis (18/4/2019).

Penguatan saham BUMN tersebut juga didukung dari laju Indeks Harga Saham Gabungam (IHSG) yang menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG naik 1,35 persen ke posisi 6.568. 

Berdasarkan data RTI pada awal sesi perdagangan, saham-saham BUMN kompak menguat terutama saham BUMN infrastruktur.

Saham PT PP Tbk (PTPP) menguat 3,77 persen ke posisi Rp 2.470 per saham, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menanjak 3,43 persen ke posisi Rp 2.410 per saham, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bertambah 2,54 persen ke posisi Rp 1.815 per saham.

Kemudian saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendaki 2,84 persen ke posisi Rp 2.170 per saham. Sejumlah saham anak usaha BUMN juga menguat.

 

WEGE dan WTON

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menguat 2,42 persen ke posisi Rp 424 per saham, saham PT PP Properti Tbk (PPRO0 naik 2,78 persen ke posisi Rp 150 per saham.

Saham PT Waskita Beton Precast Tbk naik tipis 0,45 persen ke posisi Rp 444 per saham. Sedangkan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) turun 0,77 persen ke posisi Rp 645 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya