Harapan Pengusaha Terhadap Presiden Terpilih

Pelaku usaha harap situasi politik, iklim usaha, dan iklim investasi terjaga stabil dan berkesinambungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2019, 21:12 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2019, 21:12 WIB
20160223-Kadin Bersama MAVCAP Bahas Buidling The Digital ASEAN
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Rosan P. Roeslani saat berpidato pada pertemuan dengan MAVCAP (Malaysia Venture Capital Management Berhad) di Jakarta, Selasa (23/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani menyampaikan, sejumlah harapan pengusaha tanah air terhadap pasangan calon (Paslon) yang akan dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih menurut KPU.

Hal pertama yang diharapkan pelaku usaha, kata Rosan, yakni situasi politik, iklim usaha, dan iklim investasi yang terjaga stabil serta berkesinambungan.

"Karena tidak akan ada investasi yang masuk ke Indonesia apabila tidak ada kepastian dan kenyamanan mengenai politik dan keamanan sedangkan kita tahu pertumbuhan kita ke depan itu akan bertumpu besar kepada investasi yang masuk ke Indonesia," kata dia, di Djakarta Theater, Jakarta (23/4/2019).

Hal berikut yang diharapkan pelaku usaha adalah kesediaan dari pemerintah untuk berdialog dengan dunia usaha, sehingga dapat menciptakan keputusan yang dapat mengerek kinerja dunia usaha, selanjutnya perekonomian Indonesia.

"Tantangan ekonomi selalu ada, tapi selama pemerintahnya selalu terbuka untuk komunikasi dengan dunia usaha, saya rasa semuanya bisa dimitigasi, semuanya bisa mencari solusi," kata dia.

Berbagai insentif fiskal yang selama ini telah diberikan oleh pemerintah diharapkan dapat lebih dimaksimalkan untuk menjadikan Indonesia tempat yang menarik bagi invetasi.

"Insentif saya rasa makin baik, tapi yang penting adalah begini, insentif itu semuanya bisa terukur kapan waktu dan keputusannya. Insentif baik tapi pemberian keputusan insentif itu tidak terukur, itu tidak ada gunanya juga," tutur dia.

Sebagai contoh, Rosan menyebut insentif fiskal berupa tax holiday yang telah diberikan pemerintah merupakan upaya yang baik untuk menarik investasi.

"Itu sudah makin bagus saya rasa. Itu sudah lumayan baik. Kita juga harapkan adanya reformasi perpajakan ini juga terus berjalan," ujar dia.

"Kita sudah mulai dengan tax amnesty, kita harapkan ada kelanjutan dari potongan PPh Badan, kemudian ada kelanjutannya juga dengan semuanya lebih disimplifikasi yang sekarang sudah berjalan, baik dari segi pemeriksaan pajaknya, pelaporan pajaknya, semua makin disempurnakan," tandas Rosan.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengusaha Ingin Presiden Terpilih Harus Adil terhadap Peritel Besar dan UKM

20151217-Kemendag Wajibkan Peraturan SNI Kepada Pengusaha Ritel
Suasana di pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (16/12). Aturan pencantuman tersebut selain bagi importir atau produsen, juga diwajibkan bagi pedagang pengumpul. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemilu 2019 memang telah usai tapi ini belum sepenuhnya berakhir karena hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum selesai. Beberapa lembaga survei turut melakukan penghitungan cepat atau quick count.

Sejauh ini, perhitungan cepat dari beberapa lembaga survei memenangkan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Tentunya pemilu ini menimbulkan sejumlah harapan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya harapan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Wakil Ketua Aprindo, Tutum Rahanta mengatakan, tidak mempermasalahkan siapa pun yang menang dan akan menjadi presiden Indonesia untuk lima tahun mendatang.

Hanya saja ia berpesan, siapapun presiden yang terpilih dapat memenuhi segala kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Selain itu, ia juga berharap presiden yang terpilih dapat adil terhadap peritel besar maupun usaha kecil menengah (UKM).

Pengusaha Makanan dan Minuman Siap Tambah Modal Rp 63 Triliun pada 2019

(Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)
Menperin Airlangga Hartarto (Foto:Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri makanan dan minuman dapat tumbuh di atas 9 persen pada 2019 karena mendapatkan tambahan investasi.

Tahun ini, industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menanamkan modalnya total sebesar Rp 79 triliun.

Khusus industri makanan dan minuman sendiri akan menggelontorkan investasi Rp 63 triliun, naik 11 persen dari 2018.

Kemudian untuk industri alas kaki dan TPT menyiapkan investasi masing-masing Rp 2,8 triliun dan Rp 14 triliun, melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan menufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas yang signifikan.

"Pemerintah akan terus menggenjot kinerja dan menarik investasi sektor industri berorientasi ekspor dan substistusi impor," kata dia kepada wartawan, Sabtu (20/4/2019).

Pada 2018, ekspor nonmigas tercatat di angka USD 130 miliar atau naik sebesar 3,98 persen dibanding 2017.

"Pada tahun 2018, kontribusinya mencapai 72,25 persen. Selama ini memang industri menjadi penyumbang terbesar. Selain itu, artinya bahwa produk-produk industri manufaktur dalam negeri sudah banyak berbicara di level global," tutur dia.

Pemerintah Imbau Investor Tak Takut Situasi Pemilu

Wawancara Kepala Staf Presiden Moeldoko Dengan KLY
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat wawancara dengan KLY di Jakarta, Rabu (16/1). Dalam wawancara tersebut Moeldoko memaparkan kinerja kerja pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau investor agar tak khawatir terhadap situasi Pemilu serentak yang berlangsung Rabu esok (17/4/2019). Dia memastikan pesta demokrasi di Tanah Air akan berjalan lancar dan damai.

“Saya tegaskan bahwa ini tidak perlu ditakutkan oleh siapa pun apalagi para investor untuk pesta demokrasi di Indonesia,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Mantan Panglima TNI ini menyebut Indonesia memiliki pengalaman dan kematangan demokrasi yang luar biasa. Hal itu terbukti saat pagelaran Pilkada serentak di 171 daerah pada 2018 lalu. Pilkada tersebut berjalan lancar.

“Itu terbukti dari 171 Pilkada serentak semuanya itu seolah-olah berpikir ada sesuatu, tapi buktinya semua berjalan baik-baik saja. Tidak ada situasi yang menakutkan,” ujar dia.

Menurut Moeldoko perdebatan sengit soal pilihan politik hanya terjadi di media sosial. Bahkan perbedaan pilihan politik seolah-olah bisa memicu peperangan.

Itu terjadi saat Pilkada DKI 2018. “Seolah-olah akan terjadi perang di lapangan, ternyata tidak terjadi apa-apa. Kalau saya masuk ke dalam kampung-kampung, mereka juga tidak terlalu pusing, yang mereka pikirkan nyoblos, sudah,” kata dia.

Moeldoko memastikan pagelaran Pemilu serentak 2019 akan dikawal ketat. Aparat keamanan dan penyelanggara Pemilu bakal menjalankan tugasnya dengan baik.

“Tidak usah berlebihan takut. Pemerintah, TNI dan Polri siap untuk menghadapi situasi apa pun,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya