Tahun Depan, LinkAja Bisa untuk Pinjam Duit Usaha

LinkAja akan segera melakukan ekspansi ke dunia keuangan digital.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Apr 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2019, 15:31 WIB
Aplikasi LinkAja
Ilustrasi aplikasi LinkAja. (Foto: LinkAja)

Liputan6.com, Jakarta - LinkAja akan segera melakukan ekspansi mereka di dunia keuangan digital. Pada awal tahun depan, para pegiat usaha kecil dapat meminjam dana usaha lewat LinkAja.

"Jadi mungkin semester II kita masuk ke wallet, nanti semester I 2020 kita masuk ke lending," ujar Direktur Utama Mandiri Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di sela konferensi pers ABAC 2019 di Hotel Shangrila, Jakarta, Minggu (26/4/2019).

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan LinkAja akan mempelajari data transaksi para pengguna. Tujuannya agar LinkAja bisa melihat dari user mengenai jenis usaha yang mereka miliki.Analytics pun sedang dibangun demi mempelajari jenis dan kebutuhan usaha.

Modal awal yang dimiliki LinkAja adalah sebesar Rp 1,5 triliun yang berasal dari empat bank BUMN serta Telkomsel dan Pertamina. Sementara, target market LinkAja untuk lending adalah 2,5 juta orang.

"Sekarang register user LinkAja 25 juta, terus aktif user 2,9 juta tapi kan kita mesti expand platform supaya kita harapkan akhir tahun aktif usernya sekitar 5 jutaan. Katakanlah 5 juta itu misalnya setengahnya itu adalah pengguna yang sifatnya trader, bukan individu, ya harusnya kita punya target market 2,5 juta user," jelas Tiko.

Dalam acara itu, Tiko pun menyebut ABAC berkomitmen memperluas akses keuangan yang lebih inklusif seperti tabungan, asuransi, pensiun, dan pembayaran non-tunai. Bank Mandiri mendukungnya lewat menyalurkan Rp 3,2 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rp 17,6 triliun untuk program KUR.

Menteri Rini: Pengguna LinkAja Sudah Tembus 25 Juta

Menteri BUMN Jelaskan Target Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Investment Forum 2018
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi paparan saat konferensi pers pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Acara ini diinisiasi BI, Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan OJK serta diorganisir oleh Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian BUMN tengah gencar mempromosikan sistem pembayaran baru buatan BUMN yaitu LinkAja. LinkAja sudah dikenalkan selama kurang lebih satu bulan ini.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim meski belum resmi diluncurkan, namun pengguna LinkAja sudah mencapai puluhan juta."Sampai sekarang yang download sudah 25 juta, padahal ini masih soft launching. Kita benar-benar launching 13 April, kan ulang tahun Kementerian BUMN 13 April," kata Rini di Sidoarjo, Minggu (7/4/2019).

Sementara itu di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex J Sinaga menambahkan potensi pengguna LinkAja saat ini masih sangat besar. Terlebih saat ini pengguna Telkomsel mencapai 126 juta. Merekalah yang menjadi salah satu target usernya.

Tidak hanya itu, BUMN dengan berbagai nasabahanya, seperti bank-bank Himbara juga terus mensosialisasikan LinkAja melalui berbagai program-program menarik. Dengan demikian bisa menyasar provider telekomunikasi lain seperti Indosat dan XL.

"Merchant-nya sekarang 131 ribu. Jadi tempat dimana kita bisa bayar pakai LinkAja itu sudah sebanyak itu. Dan ini akan terus bertambah," tambah Alex.

Sebelumnya, BUMN resmi mengenalkan LinkAja, yang merupakan layanan uang digital. Ini merupakan gabungan dari berbagai layanan uang digital BUMN yang berganti wajah menjadi satu dalam LinkAja.

LinkAja merupakan bentuk komitmen dari BUMN dalam menghadirkan layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan lengkap bagi masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan bisnis kredibel milik BUMN.  

Launching 13 April, Menteri Rini Yakin LinkAja Mampu Saingi Alipay

Transaksi Lancar dan Untung Berlipat dengan Aplikasi LinkAja
LinkAja adalah layanan keuangan elektronik kolaborasi berbagai jenis usaha BUMN yakni Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri), Telkomsel, Pertamina, dan Jiwasraya.

Menteri BUMN Rini Soemarno berambisi LinkAja mampu kalahkan Alipay sebagai aplikasi pembayaran. Hal ini dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dan peningkatan literasi keuangan. LinkAja merupakan gabungan dari berbagai layanan uang digital BUMN yang berganti wajah menjadi satu dalam LinkAja.

LinkAja merupakan bentuk komitmen dari BUMN dalam menghadirkan layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan lengkap bagi masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan jaringan bisnis kredibel milik BUMN.

"LinkAja adalah sistem pembayaran elektronik yang dikeluarkan Telkom sama Himbara, Pertamina, Pegadaian. Kita semua harus pakai LinkAja, tidak boleh kalah dengan Alipay," kata Rini di Sidoarjo, Minggu (7/4/2019).

LinkAja ini merupakan salah satu rencana Rini selama memimpin BUMN dalam menghadirkan sistem pembayaran yang eifisien dan mengurangi ketergantungan dengan sistem luar negeri seperti diantaranya Visa dan Mastercard.

Dengan jumlah penduduk sekarang lebih dari 250 juta jiwa dan diperkirakan sepuluh tahun ke depan akan mencapai 350 juta jiwa, penetrasi LinkAja dinilai sangat terbuka lebar.

"Ke depan kita bisa 350 juta jiwa, ke mana-mana kita harus mampu mempunya sistem keuangan sendiri, jadi Insy Allah dengan LinkAja kita mulai dengan BUMN, keluarga BUMN semua harus pakai LinkAja," tambahnya.

Saat ini LinkAja masih soft launching. Rencananya, LinkAja ini akan diluncurkan resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 April 2019 saat puncak HUT Kementerian BUMN.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya