Liputan6.com, Jakarta - PLN memberangkatkan 7.000 pemudik ke kampung halamannya menyambut Lebaran 2019.
Kegiatan bertajuk Mudik Bareng Guyub Rukun merupakan bagian dari program BUMN hadir untuk Negeri. Acara pelepasan pemudik dilakukan di PLN kantor pusat, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
"Kegiatan mudik gratis dari PLN ini sudah berjalan sejak 2007 dan menjadi program tahunan perusahaan. Program ini juga menjadi salah satu bentuk kepedulian perusahaan, corporate social responsibility, kepada masyarakat sekitar PLN untuk bisa menjalankan ritual mudik lebaran tanpa harus berebut membeli tiket, tak perlu berdesak-desakkan di atas bus atau kereta api, sehingga acara mudik dengan keluarga menjadi lebih nyaman," ujar Plh. Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Dwi Aryo Abdullah.
Advertisement
Baca Juga
PLN mengerahkan bus dan kapal Pelni di program ini. Sebanyak 5.000 pemudik ikut dengan 100 bus yang tersedia dengan tujuan beberapa kota di Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah disediakan oleh PLN. Sementara, ada 2.000 pemudik ikut mudik dengan kapal laut via berbagai rute.
Dwi menyebut mudik kapal, ada 2.000 pemudik yang mengikuti program mudik menggunakan kapal laut. Dalam acara ini PLN bekerja sama dengan Pelni memberi 3 alternatif rute, yakni :
- Jakarta - Surabaya
- Pontianak - Surabaya
- Makasar - Maumere
- Makasar - Bau-bau
Peserta mudik ini turut diikuti pensiunan PLN serta pegawai lain seperti petugas pembersih dan pengemudi. Sementara, mayoritas yang ikut program mudik ini kepada masyarakat umum.
"Ada juga dari beberapa pensiunan PLN yang kepengen mudik. Selebihnya tentunya masyarakat di sekitar, itu hampir 80 persen adalah masyarakat yang membutuhkan sarana mudik," ujar Dwi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Untuk Jakarta - Surabaya pelepasan para pemudik dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Tanjung Priok pada hari yang sama. Sementara, pelepasan pemudik di luar Jawa dari Pontianak dan Makasar telah dilakukan sehari sebelumnya.
Ada sebanyak 440 pemudik dari Makassar yang ikut program mudik gratis, telah diberangkatkan dengan tujuan Maumere dan Bau-Bau. Pelepasan dilakukan oleh General Manager PLN UIW Sulselrabar Bambang Yusuf di Kantor PLN UIW Sulselrabar.
Selain mendapatkan tiket kapal, masing-masing pemudik juga akan mendapatkan baju kaos dan topi serta tambahan uang saku sebagai bekal dalam perjalanan.
Sementara di Pontianak, sebanyak 962 pemudik yang diberangkatkan melalui kapal Pelni KM Bukit Raya rute Pontianak menuju Surabaya.
Advertisement
Puncak Arus Mudik di Pelabuhan
Sebelumnya, puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, diprediksi terjadi pada tanggal 30-31 Mei 2019 hingga 1 Juni 2019.
"Titik puncaknya itu tanggal 30 Mei sampai 1 Juni. Pada saat titik puncak, khsusunya di malam hari," kata Irjen Pol Tomsi Tohir, Kapolda Banten, saat ditemui di Mapolda Banten, Kota Serang, seperti ditulis pada Rabu, 29 Mei 2019.
Guna mengatur arus lalu lintas dan keamanan saat arus mudik, balik dan di lokasi wisata, petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) hingga Pramuka diterjunkan.
"Ada 3.193 pasukan gabungan. Yang jelas, berbagai upaya yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna kendaraan saat mudik dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni," terangnya.
Kemacetan hingga keluar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, diprediksi mengular hingga jalan Cikuasa Atas dan tidak menutup kemungkinan hingga ke dalam ruas Tol Tangerang Merak (Tamer).
Karenanya, pemudik diimbau menyeberang di siang hari agar tidak terjadi penumpukkan kendaraan pemudik di malam Hari.
"Kami sangat berharap, pemudik di Pelabuhan Merah upayakan tidak menyeberang di malam hari, kalau siang hari kondisi angkutan stabil, tidak terjadi antrian penumpukkan roda empat. Sehingga beban puncak terbagi dengan di siang hari," ujar dia.