Liputan6.com, Roma - Kapal mewah superyacht milik miliarder Italia hilang di lautan saat dalam perjalanan dari Karibia ke Ibizia. Kapal tersebut hilang di lautan Mediterania.
Dikutip Fox News, Jumat (7/6/2019), yacht sepanjang 39,6 meter itu hilang di lautan karena kru tidak memberi pengamanan dengan benar. Sang pemilik, miliarder Pier Luigi Loro Piana (67) mengaku amat sedih akibat insiden ini.
"Bagi siapapun yang mencintai laut, kapalnya adalah bagai rumah kedua, dan ini seakan rumah saya telah terbakar," ujar sang miliarder ke media Italia La Repubblica.
Advertisement
Baca Juga
Kapal bernama MY Song itu dibangun pada tahun 2016 dan sedang dalam perjalanan ke kompetisi kapal mewah, yakni Logo Piana Superyacht Regatta yang berlangsung di Porto Cervo, Italia, pada 3 sampai 6 Juni mendatang. MY Song berhasil menang tahun lalu.
Pier Luigi Loro Piana adalah penerus perusahaan baju Loro Piano yang didirikan sang kakek pada tahun 1924. Forbes mencatat sang miliarder mencapai USD 1,6 miliar (Rp 22,8 triliun).
Pihak perusahaan kargo Peters & May menyebut cradle kapal tersebut rusak ketika dalam perjalanan dari Palma ke Genoa. CEO perusahaan pun memberi pernyataan agar misinformasi tidak menyebar.
"Saya akan menambahkan ini adalah asesmen awal dan masih butuh konfirmasi dalam berjalannya kasus," ujar CEO Peters & May David Holley. Upaya penyelamatan kapal milik miliarder itu pun masih berlanjut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Miliarder Hasil Warisan vs Usaha Sendiri, Mana Paling Banyak?
Firma data Wealth-X baru-baru ini merilis laporan Billionaire Census 2019. Laporan ini menilik data seputar miliarder di seluruh dunia, mulai dari asal negara, gender, industri, serta asal kekayaan mereka: warisan atau usaha sendiri?
Berdasarkan data terkumpul, tren miliarder di dunia masih didominasi mereka yang murni berusaha sendiri (self-made) ketimbang mengandalkan warisan. Ada pula orang yang menggabungkan usaha dan warisan.
Pada laporan terbarunya, Wealth-X menyebut ada 2.604 miliarder di dunia pada tahun 2018. Angka itu turun dari tahun 2017 sebanyak 2.754 miliarder. Berikut rincian asal harta para miliarder itu mereka:
- 55,8 persen hasil usaha sendiri
- 30,9 persen campuran hasil usaha dan warisan
- 13,3 persen hasil warisan
Sementara, berikut hasil tahun 2017:
- 56,8 persen hasil usaha sendiri
- 30 persen campuran hasil usaha dan warisan
- 13,2 persen hasil warisan
Terlihat persentase para miliarder berkat warisan naik sedikit dari tahun 2017 yang berada di angka 13,2 persen. Mereka yang kaya karena kombinasi warisan dan usaha naik 0,9 persen.
Miliarder China disorot karena 95 persen di antara mereka adalah self-made. Itu jauh di atas rata-rata miliarder dunia yang self-made, yakni 56 persen.
Selain itu, miliarder China memiliki usia relatif muda dengan rata-rata usia 56 tahun, sementara rata-rata usia miliarder dunia sekitar 66 tahun. Liberalisasi ekonomi China juga berhasil menciptakan kekayaan besar.
Salah satu miliarder yang menjadi kaya raya karena warisan adalah Francoise Bettencourt Meyers yang menjadi wanita terkaya di dunia tahun ini. Ia adalah pewaris Liliane Bettencourt selaku putri tunggal pendiri L'Oreal.
Advertisement
Industri Para Miliarder
Harus diakui, sektor teknologi adalah penghasil miliarder yang paling booming. Orang terkaya di Amerika Serikat (AS), China, dan dunia, semua berasal dari sektor teknologi.
Hal itu bukan berarti tidak ada miliarder di industri lain. Ambil contoh Tadashi Yanai, orang terkaya di Jepang itu adalah bos Uniqlo dan berasal dari industri pakaian.
Berikut industri tempat para miliarder di seluruh dunia mendapatkan kekayaan mereka, berdasarkan laporan Wealth-X tahun ini:
1. Banking dan keuangan: 20,7 persen
2. Industri konglomerat;: 13,1 persen
3. Real estate: 7,6 persen
4. Makanan dan minuman: 58 persen
5. Manufaktur: 5,8 persen
Sektor teknologi ternyata tidak masuk lima besar di dunia. Akan tetapi, sektor itu masuk lima besar di AS (8,6 persen) dan China (10 persen).
Industri penghasil miliarder terbesar di AS adalah banking dan keuangan (27,1 persen), sementara sektor real estate dan industri menjadi penghasil miliarder di China dengan nilai 14,5 persen dan 14,2 persen.