PLN Pastikan Perbaikan Listrik Padam Maksimal 5 Jam

Saat ini PLN tengah berupaya memasok listrik kembali dari timur ke barat untuk memulihkan pemadaman listrik yang terjadi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 04 Agu 2019, 18:34 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2019, 18:34 WIB
Apartemen Mediterania Palace
Penghuni melintasi lorong saat berlangsungnya pemadaman listrik di salah satu unit Apartemen Mediterania Palace, Jakarta, Rabu (31/7/2019). Sejumlah unit dan ruko mengalami mati listrik total meskipun penghuni sudah membayar biaya apartemen kepada pihak pengelola. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan bahwa listrik di area Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah akan menyala bertahap dengan perhitungan maksimal 5 jam. Untuk diketahui, mati lampu terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Plt Dirut PLN Sripeni Inten menjelaskan, listrik padam di wilayah Jabodetabek hingga Jateng akan sampai pukul 00.00 WIB. Namun memang, proses untuk menyalakan listrik ini tidak bisa serentak.

"Kalau Jakarta kita perkirakan memakan waktu 3 jam. Kalau Jawa Barat dan Banten 4 sampai 5 jam. Mudah mudahan tidak lewat pukul 00.00 WIB," tutur Sripeni di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).

Saat ini PLN tengah berupaya memasok listrik kembali dari timur ke barat untuk memulihkan pemadaman listrik yang terjadi.

"Kami memerlukan waktu karena perjalanan tadi ke PLTGU Muara Karang. Insha Allah mudah-mudahan berjalan lancar proses recovery," ujarnya.

Dia pun menjelaskan, PLN terus mengoptimalkan proses recovery dari kantor pusat sebagai pengatur beban.

"Mudah-mudahan di DKI, kira-kira tiga jam lagi segera pulih. Dari sini kita bisa memantau listrik dari timur ke barat untuk mensuplai pasokan di barat," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Listrik Padam, Bank Mandiri Pastikan Layanan Berjalan Normal

Kuartal I 2019, Bank Mandiri Cetak Laba Rp 7,2 Triliun
Nasabah melakukan transaksi di ATM Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). Aset Bank Mandiri pada Kuartal I 2019 tercatat sebesar Rp 1.206,0 triliun, naik 9,8 persen dari akhir Maret 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Mandiri (Persero) memastikan layanan beroperasi normal karena seluruh jaringan kantor cabang memiliki genset untuk mem-backup pasokan listrik.

"Meski demikian, kami memperkirakan beberapa ATM yang berlokasi di luar cabang Bank Mandiri atau di gedung yang tidak memiliki genset, akan mengalami gangguan karena daya tahan baterai (UPS) hanya untuk 1-2 jam," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Minggu (4/8/2019). 

Bank Mandiri, saat ini juga terus berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pengelola-pengelola gedung untuk memastikan dan memonitoring ketersediaan pasokan listrik untuk ATM dan EDC Bank Mandiri.

Untuk layanan Mandiri online, lanjut Rohan, juga dipastikan tetap berjalan normal. Namun, layanan ini dapat terimbas jika jaringan seluler di lokasi nasabah terganggu.

"Kami terus memastikan bahwa layanan perbankan Bank Mandiri tetap berfungsi untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat," ujar Rohan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya