Simak Rincian Pembayaran Kompensasi Pemadaman Listrik

Hingga Senin sore, beberapa daerah atau titik masih mengalami pemadaman listrik bergilir karena pasokan belum normal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Agu 2019, 15:19 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 15:19 WIB
Ketika Malam Tanpa Listrik di Ibu Kota
Sejumlah kendaraan melintas dengan kondisi jalan gelap tanpa penerangan akibat listrik padam di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Pemadaman listrik serentak yang terjadi sejak Minggu siang mengubah suasana malam di ibu kota menjadi gelap gulita. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan memberikan kompensasi bagi masyarakat yang mengalami pemadaman listrik sejak Minggu kemarin. Hingga Senin sore, beberapa daerah atau titik masih mengalami pemadaman bergilir karena pasokan belum normal.

Plt Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) dengan Indikator Lama Gangguan. "Kami tengah menghitung kompensasi bagi para konsumen," kata Inten, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Kompensasi akan diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment. Sedangkan untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik ( non-adjustment), PLN memberikan kompensasi 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum.

Penerapan diskon atau kompensasi ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.

Khusus untuk pelanggan prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler. Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan memberi token berikutnya.

Khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service level Agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama.

"Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Listrik Mati Bukan karena Gempa dan Sabotase

Jokowi Datangi Kantor PLN
Presiden Joko Widodo bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Seskab Pramono Anung mendatangi Kantor Pusat PLN (Persero), Jakarta, Senin (5/8/2019). Kedatangan Jokowi untuk meminta penjelasan direksi PLN menyusul peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan, penyebab listrik mati di sebagian Pulau Jawa bukan akibat gempa bumi dan sabotase. Saat ini PLN ini masih melakukan investigasi untuk mencari penyebab putusnya sambungan listrik tersebut.

Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, penyebab utama pemadaman yang dialami sebagian Jawa adalah putusnya transmisi pada sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV).

"Jadi karena terjadi gangguan di transmisi di sirkuit utara," kata Inten, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). 

Inten pun menegaskan, putusnya jaringan listrik tersebut bukan disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi pada Jumat malam atau sabotase yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

"Tidak, tidak (dampak gempa bumi). Hari ini ini Saya Pastikan bukan masalah sabotase ini masalah teknis,"tuturnya.

Menurut Inten, meski sudah dipastikan dua hal tersebut bukan menjadi penyebab putusnya tansmisi. Saat ini PLN sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab putusnya jaringan kelistrikan.

"Jadi kalau kita bicara sistem tegangan, ini bervariasi ya. Dalam tegangan ekstra tinggi kan melintasi sekian area. Kami dalam proses investigasi, kadang-kadang kita suka tahu ada layangan itu bisa menyebabkan jaringan putus. Kemudian jaringan kena dahan pohon, itu juga bisa menyebabkan putus. Ini memang banyak karena jaringan 500 kV terbuka," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya