Pemerintah Cari Cara Jitu Buat Dongkrak Ekspor

Selain membahas mengenai peningkatan ekspor, Enggartiasto juga melaporkan mengenai hasil pertemuan Regional Consultative Process (RCP) di China.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 21:21 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 21:21 WIB
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Dok Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordiator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memanggil Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk membahas mengenai upaya peningkatan ekspor Indonesia. Pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian.

"Pak Mendag itu tadi dia ngomongnya perdagangan kok. Ya bahas gula ada juga sih, tapi yang banyak perdagangan. Artinya itu hubungannya dengan perdagangan yang memang dia urusin hari-hari ini," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Ditemui usai rapat, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita belum banyak menjelaskan mengenai langkah konkret yang diambil oleh pemerintah untuk mendongkrak ekspor. Termasuk mengenai komoditas yang akan digenjot.

"Rapatnya mengenai bagaimana upaya kita untuk meningkatan ekspor, bagaimana menekan impor, itu untuk semuanya dan kemudian ada beberapa hal," jelasnya.

Selain membahas mengenai peningkatan ekspor, Enggartiasto juga melaporkan mengenai hasil pertemuan Regional Consultative Process (RCP) di China beberapa waktu lalu. Dari pertemuan tersebut, pemerintah tengah mencari komoditas yang akan diekspor ke negara tirai bambu tersebut.

"Kita tengah mencari, potensi ekspor kita ke China ditengah kondisi ini dan juga RCP, kita laporkan ke Pak Menko," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ekspor Produk Pertanian Meningkat 500 Persen

Aktivitas di JICT
Aktivitas di JICT, Jumat (15/3). Menko Perekonomian Darmin Nasution, mengisyaratkan kekhawatirannya terhadap kinerja impor yang kendur pada Februari 2019, meskipun hal ini membuat neraca perdagangan RI surplus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Program strategis jangka panjang, yaitu Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) merupakan salah satu program transmigrasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Program ini dilakukan dengan menyerahkan berbagai bantuan pertanian seperti benih, bibit serta perluasan lahan.

Program itu pun siap disukseskan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Menteri Amran mengatakan, konsep membangun desa, artinya adalah membangun Indonesia. 

"Intinya sama, kami ingin meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang ada di daerah transmigrasi," kata Mentan saat menghadiri Rapat Koordinasi Transmigrasi yang diselenggarakan Kemendes PDTT di hotel Sultan, Jakarta pada Kamis (1/8).

Rapat yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla bertujuan untuk merevitalisasi pembangunan kawasan ekonomi 4.0 sebagai upaya mensejahterakan rakyat. Hadir Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono dan jajaran Eselon I lingkup Kemendes PDTT serta kepala dinas yang membidangi transmigrasi.

Amran menuturkan kerja sama Kementan dengan Kemendes PDTT dalam pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani sudah berjalan sejak lama, tepatnya sejak empat setengah tahun lalu. Alhasil, kerja sama antar dua kementerian ini meningkatkan produksi, menurunkan inflasi dan menaikan kesejahteraan petani.

"Kemendes dan Kementan sudah lama membangun sinergi. Sejak awal kami sudah melakukan pendekatan dengan banyak program yang sudah dicanangkan. Termasuk membangun embung, kemudian meningkatkan produktivitas dan menyiapkan bibit unggul," tuturnya.

Kerja sama lain yang juga cukup membanggakan, sambung Amran, yakni meningkatnya ekspor pertanian berikut produk pertaniannya hingga 500 persen. Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi di sepanjang sejarah Republik Indonesia.

"Alhamdulillah ekspor kita tertinggi dalam sejarah, ini adalah prestasi dari semua arahan yang diberikan Presiden Jokowi-JK selama empat setengah tahun," katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menekankan pentingnya konsep pemerataan ekonomi melalui program transmigrasi yang sesuai dengan perubahan zaman. Di sisi lain, transmigrasi juga mencakup aspek transfer keterampilan.

"Konsep mentransfer keterampilan ini diharapakan menjadi kunci keberhasilan konsep transmigrasi. Kami tahu bahwa di banyak daerah penerapan saling tukar keterampilan ini membuat ekonominya semakin bagus," terangnya.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan transmigrasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi mereka yang datang.

"Karena itu acara ini harus betul-betul jadi tujuan kita dalam meningkatkan kesejahteraan," tegasnya.

Sementara itu, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo menekankan pentingnya infrastruktur yang baik guna menunjang daerah-daerah transmigrasi yang perlu mendapat perhatian. Langkah ini juga sekaligus untuk menyumbang pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) secara nasional.

"Jadi daerah-daerah yang masih terekspos dengan high cost economy akan naik tingkat konsumsinya menjadi lebih baik lagi. Nah dalam hal ini, kami banyak dibantu oleh Kementerian lain dalam pengembangan kawasan kawasan transmigrasi tersebut, termasuk dari kementerian pertanian," katanya.

Eko menambahkan, ada 42 kawasan yang menjadi target pembangunan berkala sampai akhir tahun. Dari 42 kawasan itu tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

"Kami sedang menyiapkan lahan bersama pemerintah daerah baik yang telah mengirim atau daerah yang menerima seperti dari Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Upaya ini dialkukan untuk mencegah adanya kesenjangan," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya