Rampung 2020, Ini Tahap Perbaikan Jalur Puncak Bogor

Kementerian PUPR saat ini tengah memperbaiki jalur menuju Puncak, Bogor.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Agu 2019, 10:40 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 10:40 WIB
Jalur Puncak Macet
Sejumah kendaraan terjebak kemacetan menuju kawasan Puncak di Tanjakan Selarong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6/2019). Memasuki lebaran hari kedua, beberapa titik di kawasan Puncak mengalami kemacetan akibat tingginya tingkat kunjungan wisatawan domestik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan, penanganan atau renovasi ruas jalur Puncak, Kabupaten Bogor yang telah dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu dapat selesai pada 2020.

Penanganan yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga ini diantaranya berupa pelebaran jalan, pembuatan saluran drainase, pembangunan jembatan duplikat, dan perkuatan tebing pada titik-titik rawan longsor.

"Strategi penanganan jalur Puncak, kita perbaiki dahulu jalur puncak eksisting dengan pelebaran jalan dan jembatan dan penataan untuk menampung pedagang. Kami sudah menyiapkan rest area seluas 5 ha di Gunung Mas yang bisa digunakan para pedagang. Kalau sudah selesai, kita pikirkan yang Puncak II dari Sentul ke Taman Bunga yang jaraknya sekitar 50 km," tuturnya dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (7/8/2019).

Berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, paket pelebaran jalur Puncak (Ciawi-Puncak) sepanjang 5 km dan pembangunan rest area Gunung Mas telah mulai dikerjakan sejak akhir 2018.

Biaya pembangunannya menggunakan skema kontrak tahun jamak APBN tahun 2018-2019 senilai Rp 73,1 miliar, dengan target selesai akhir 2019.

Sementara pelebaran jalan Ciawi-Puncak dibagi menjadi 4 segmen, yakni segmen 1 (Selarong) telah rampung pengerjaannya, segmen 2 (Cipayung) masih menyisakan pekerjaan pelebaran jalan sepanjang 510 meter, segmen 3 (Cisarua) sisa pekerjaan box culvert dan trotoar, dan segmen 4 (Gunung Mas) masih dalam tahap penggalian untuk pelebaran jalan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Anggaran 2019 Rp 30,5 Miliar

Puncak Bogor
Imbas sebagian ruas Tol Cikampek ditutup, jalur Puncak Bogor macet 20 KM. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Penanganan ruas jalan Puncak Bogor juga dilakukan melalui pengerjaan preservasi jalan Ciawi–Benda-Batas, Cianjur, dengan anggaran tahun 2019 sebesar Rp 30,5 miliar.

Ruang lingkup pekerjaan diantaranya pemeliharaan jalan rutin sepanjang 37,84 km, rekonstruksi jalan sepanjang 1,38 km, penanganan longsor sepanjang 80 meter, pembangunan drainase dan bangunan pelengkap sepanjang 1,6 km, pemeliharan rutin jembatan 295 meter, serta rehabilitasi jembatan (46 meter).

Proses pengerjaan dilakukan oleh kontraktor PT Lumbung Pinayung Risqi dengan masa pelaksanaan 313 hari kalender sejak kontrak 21 Februari 2019. Hingga akhir Juni lalu, progres fisiknya mencapai 20 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

 

Sejak 2018

Jalur Puncak Macet
Kendaraan bermotor terjebak antrean menuju kawasan Puncak di Tanjakan Selarong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/6/2019). Memasuki lebaran hari kedua, beberapa titik di kawasan Puncak mengalami kemacetan akibat tingginya tingkat kunjungan wisatawan domestik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pada 2018 lalu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan duplikasi Jembatan Gadog sepanjang 52 meter di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Jembatan tersebut telah berfungsi meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi beban lalu lintas jembatan lama yang tetap dipakai.

Dengan adanya jembatan baru selebar 9 meter ini berfungsi menambah lebar keseluruhan jembatan menjadi 16 meter, sehingga mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar pusat oleh-oleh sebelum tikungan jembatan dari arah Ciawi hingga sebelum Tanjakan Selarong. Pembangunannya dikerjakan oleh PT Bumi Duta Persada dengan nilai kontrak Rp 12,63 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya