Bukan Pohon Sengon, PLN Sebut Banyak Faktor Penyebab Listrik Padam

PT PLN menduga pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa tidak disebabkan oleh satu faktor saja.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 12:00 WIB
Suasana Halte Senen, Jakarta Pusat saat mati lampu.
Suasana Halte Senen, Jakarta Pusat saat mati lampu, Minggu (4/8/2019). (Liputan6.com/ Thomas)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menduga pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa tidak disebabkan oleh satu faktor saja. Meski sebelumnya pohon sengon disebut-sebut sebagai penyebab ganggu aliran listrik yang mengakibatkan terjadinya pemadaman di sejumlah wilayah Pulau Jawa.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni ‎Inten Cahyani mengatakan, sistem kelistrikan Jawa Bali sangat rumit. Sebab, terdiri dari 250 pembangkit listrik, 500 gardu induk, 5 ribu Kilo meter sirkit (Kms) transmisi 500 KiloVolt (KV) dan 7 ribu Kms transmisi 150 KV. Hingga saat ini PLN masih terus melakukan investigasi mencari penyebabnya.

"Kompleks, sistem Jawa Bali itu sangat kompleks rekan-rekan perlu pahami," kata Inten, di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Inten mengungkapkan, dengan rumitnya sistem kelistrikan Jawa Bali, maka p‎emadaman listrik yang meliputi di Jakarta, Jawa Barat dan Banten tidak disebabkan satu masalah saja.

‎"Kalau persoalan pemadaman kemarin yang meliputi tiga wilayah tadi, bukan penyebab tunggal," tuturnya.

‎Menurut Inten, saat ini PLN masih mencari penyebab sirkit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) terputus, yang mengakibatkan sebagian Jawa padam. Ini dengan melakukan investigasi yang melibatkan berbagai pihak.

‎"Jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesment menyeluruh‎," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Biang Kerok Listrik Padam Bukan karena Pohon Sengon

Plt Dirut PLN Beri Keterangan Usai Bertemu Komisi VII DPR
Plt Dirut PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani memberi keterangan usai bertemu Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019). Sripeni mengatakan dirinya memaparkan kepada Komisi VII DPR mengenai kronologi pemadaman listrik massal. (Liputan6.com/JohanTallo)

Plt Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani memastikan bahwa penyebab utama pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten bukan karena pohon.

Seperti diberitakan sebelumnya, pohon dengan tinggi lebih kurang 8,5 meter diduga mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan terjadinya pemadaman disejumlah wilayah.

"Jadi kalau persoalan pemadaman listrik kemarin (pohon sengon) itu bukan penyebab kita, jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesement menyeluruh," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Pihaknya mengaku masih belum bisa memastikan penyebab utama pemadaman listrik di beberapa daerah tersebut. Sebab, persoalan tersebut menurutnya terlalu kompleks di mana sistem kelistrikan untuk Jawa dan Bali ada sekitar 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilo meter (Km) zSirkuit transmisi 500 kilo Volt (kV) dan 1000 Km transmisi 150 kV.

"Dan penyebabnya juga tidak tunggal jadi saya mohon maaf sampai saat ini mohon izin tidak bisa menyampaikan apa sebenernya karena ini sangat kompleks izin yaa mohon diberi waktu," katanya.

PLN Potong Gaji Pegawai untuk Bayar Kompensasi Listrik Padam

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Manajemen PT PLN (Persero) memutuskan akan memotong gaji pegawainya, untuk menutupi kompensasi pemadaman listrik yang terjadi‎ pada Minggu (5/8/2019) di sebagian Jawa.

Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, untuk membayar kompensasi pemadaman listrik ke pelanggan sebesar Rp 839 miliar, PLN tidak mengambil dari biaya subsidi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tetapi berasal dari dana perusahaan dan melakukan penghematan pengeluaran perusahaan.

"Iya makanya harus hemat nanti," kata Djoko, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Menurut Djoko‎, salah satu pengeluaran yang bisa direm untuk kompensasi pemadaman listrikadalah memotong pendapatan pegawai. Hal ini menjadi pilihan, karena besaran gaji diberikan berdasarkan kinerja pegawai. Namun dia belum bisa menyebutkan besaran potongan gaji.

"Gaji pegawai kurangi, karena gini di PLN itu namanya merit order, kalau kerja enggak bagus potong gaji," tuturnya.

Djoko mengungkapkan, gaji yang dipotong bukan gaji dasar, tetapi gaji berupa tunjangan berdasarkan prestasi yang telah dicapai, potongan tersebut akan diberlakukan untuk semua pegawai.

‎"Namanya T2-nya diperhitungkan, jadi gini PLN ada tiga (jenis gaji), T1 gaji dasar, T2 kalau prestasi dikasih, kalau kayak gini nih kena semua pegawai," tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya