Cerita Kenangan Manis Menteri Enggar Bersama BJ Habibie

Menteri Perdagangan Enggratiasto Lukita mengaku punya kenangan manis dengan BJ Habibie

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Sep 2019, 19:37 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 19:37 WIB
[Fimela] BJ. Habibie
BJ. Habibie (Instagram/b.jhabibie)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memiliki kenangan manis dengan mendiang BJ Habibie, dia pun mengaku kehilangan atas meninggalnya Presiden ke 3 Indonesia tersebut.

Kenangan Enggar dengan Habibie terjalin saat berkiprah dalam Partai Golkar, pada waktu itu Habibie menjabat sebagi Dewan Pembina Golkar sedangkan Enggar menjabat sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

"Pada waktu beliau Presiden sebagai dewan Pembina Glokar saya pengurus DPP Golkar, kami sering melkukan pertemuan," kata Enggar, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Menurut Enggar, Habibie tidak mengenal jarak antara bawahan dengan atasan, sikap egaliternya terbutkti ketika dalam pertemuan dengan pengurus Partai.

"Saya waktu itu kita jauh, artinya saya wakil bendahara umum beliau dewan pembina, bersama bang Akbar (Tajdung) sebagai pemimpin umum, saya. Saya pikir waktu salaman cipika cipiki pemimpin saja tetapi semua, beliau egaliter‎ juga," kenangnnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pujian untuk BJ Habibie

BJ Habibie Terima Kunjungan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan
Presiden RI ke-3 BJ Habibie saat melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh bangsa dan tokoh gerakan suluh kebangsaan di kediamannya, Jakarta, Rabu (1/5/2019). Silaturahmi membahas kemajuan dan arah masa depan bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Enggar pun memuji figur Habibi yang memiliki pemikiran jauh kedepan pada zamannya."Contoh kita ngga bisa berfikir membuat pesawat, tapi beliau membuat pesawat, hanya tidak bisa melanjutkan karena krisis ekonomi," tuturnya.

Selain itu, Habibie juga membuka reformasi kebijakan di Indonesia, sebab pelaksanaan demokrasi yang sesunguhnya terjadi pada era kepemimpinan Habibie semasa menjabat menjadi presiden.‎ Diakhir hayatnya, Habibie pun masih menyerukan tentang persatuan.

"Kedua reformasi kebijakan kita bicara demokrasi yang terjadi pada eranya. Sekali lagi lebih jauh kedepan pada masanya," ungkap Enggar.

Dia pun menyebut, meninggalnya Habibie membuat Indonesia kehilangan bapak dan putra bangsa terbaik. "Kita kehilangan Putra bangsa terbaik bapak bangsa pernah memimpin bangsa," tandasnya.

Sosok BJ Habibie di Mata Menko Luhut

BJ Habibie
BJ Habibie (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kabar duka datang dari Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal di usia 83 tahun. Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Kabar tersebut disampaikan Thareq Habibie.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku sedih atas kepulangan sosok Bapak Dirgantara tersebut. Di mata Luhut, BJ Habibie merupakan sosok pemimpin yang baik.

"Saya punya kesan yang sangat baik dengan beliau. Dia seorang pemimpin yang sangat baik dan jujur hatinya juga tulus dan sayasangat sedih," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Tak kuasa menahan kesedihan, Mantan Menko Polhukam tersebut menyampaikan duka cita mendalam kepada Presiden ke-3 tersebut. Dengan segera, dia pun sontak meninggalkan urusan di kantornya, untuk melayat ke RSPAD Gatot Subroto.

"Turut berduka cita atas meninggalnya BJ Habibie," kata Luhut.

Sebelumnya, Presiden ke-3 RI ini sempat dirawat di Jerman setelah mengalami kebocoran klep jantung.

Kabar kesehataannya yang menurun membuat sejumlah tokoh negeri ini mengunjungi BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya