Liputan6.com, Jakarta - Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Angka ini naik dibanding hasil survei OJK pada 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menjelaskan, terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) sebesar 8,33 persen dalam tiga tahun terakhir. Sedangkan untuk akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan atau inklusi keuangan mengalami kenaikan 8,39 persen.
Advertisement
Baca Juga
“Dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa inklusi keuangan dan literasi keuangan telah melampaui yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden," jelas Tirta di Surabaya, Kamis (7/11/2019).
Untuk diketahui, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 50 tahun 2017 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen, target literasi keuangan di 2019 di angka 35 persen. Sedangkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, target inklisi keuangan di 2019 sebesar 75 persen.
Menurutnya, peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian dan lembaga terkait. Tak ketinggalan industri jasa keuangan dan berbagai pihak yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Rincian Survei
Survei OJK 2019 ini mencakup 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota dan kabupaten dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan dan perdesaan.
Survei ini menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama dengan survei sebelumnya atau di 2016, yaitu indeks literasi keuangan yang terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan.
Berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41 persen dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60 persen, sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 34,53 persen dan 68,49 persen.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa berdasarkan gender indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94 persen dan 77,24 persen, relatif lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 36,13 persen dan 75,15 persen.
OJK akan menggunakan hasil survei literasi keuangan 2019 ini untuk penyempurnaan strategi pengembangan literasi keuangan nasional yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Advertisement