Cerai dengan Garuda, Sriwijaya Air Mengaku Sanggup Kelola Perusahaan Sendiri

Maskapai Sriwijaya Air telah sanggup untuk mengelola perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari Garuda.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Nov 2019, 18:31 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2019, 18:31 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia memastikan kerjasamanya dengan Sriwijaya Air telah benar-benar putus. Meski sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan hubungan kedua maskapai tersebut masih berlanjut hingga tiga bulan ke depan.

"Hubungan Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air betul-betul sudah selesai. Kemarin, mereka kirim surat bagi kita secara terbuka atas pemikiran mereka soal situasi saat ini, dan kita terima baik," ujar Vice President Corporate Secretary, PT Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan di Hanggar 2 GMF Bandara Soekarno Hatta, Minggu, (10/11/2019).

Lebih lanjut Ikhsan mengatakan, Garuda Indonesia tentunya mendukung apapun itu dalam bidang lain dan berharap maskapai Sriwijaya Air bisa lebih sukses. Lalu, terkait pernyataan Luhut Panjaitan, Garuda Indonesianmenyerahkan semua keputusan itu pada pemegang saham.

"kita semua serahkan kepada para pemegang saham dan kita tidak bisa memaksa pihak Sriwijaya Air," ujarnya.

Ikhsan menjelaskan, surat yang dikirimkan tersebut berisi sejumlah poin yang intinya, maskapai Sriwijaya Air telah sanggup untuk mengelola perusahaannya sendiri tanpa bantuan dari Garuda.

"Waktu itu kan kita bantu karena kondisi keuangan Sriwijaya lagi tidak baik yang tentunya membuat nasib enam ribu karyawannya juga tidak baik, belum lagi saat itu bertepatan dengan Pemilu. Makanya, dengan dua alasan itu, kita bantu Sriwijaya untuk membenahi keuangannya, hingga akhirnya seperti saat ini," ujarnya.

 

Mampu Kelola Sendiri

Pesawat Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Sementara itu, anggota Ombudsman RI, Alvin Lie turut menanggapi keputusan Sriwijaya untik mengakhiri hubungan atau kerjasamanya dengan Garuda Indonesia.

Menurutnya, keputusan para pemegang saham Sriwijaya Air murni karena melihat kondisi keuangan yang membaik. Hingga percaya mampu mengelolanya secara mandiri.

"Saya yakin, tidak ada pengaruh dari pihak lain. Dan keputusan ini murni dari para pemegang saham yang melihat kondisi keuangan maskapai sudah membaik. Disini juga membuktikan bahwa Garuda Indonesia telah cukup baik membantu Sriwijaya hingga mampu kembali mengelola perusahaan secara mandiri," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya