Kementan Musnahkan 98,4 Kg Benih Jagung Berbakteri asal Thailand

Sebanyak 98,4 kg benih jagung asal Thailand yang masuk melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta ini dinyatakan terinfeksi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Nov 2019, 19:20 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2019, 19:20 WIB
Menanam benih
Menanam benih jagung (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) Soekarno-Hatta musnahkan benih jagung asal Thailand yang dinyatakan positif mengandung bakteri di Instalasi Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kepala Barantan Kementan Ali Jamil mengatakan, sebanyak 98,4 kg benih jagung asal Thailand yang masuk melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta ini dinyatakan terinfeksi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Karantina Tumbuhan yang menunjukan hasil positif bakteri Pseudomonas Syringae pv Syringae (PSS).

"Saya mengapresiasi kinerja petugas Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, yang telah berhasil mencegah masuknya bakteri PSS ini. Selain belum ada di Indonesia, bakteri ini dapat menurunkan produksi jagung secara signifikan hingga mencapai 40 persen dari hasil panen. Sangat berbahaya," tegasnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (30/11/2019).

Menurut Jamil, benih sebanyak 98,4 kg ini dapat ditanam pada lahan seluas 6,56 ha. Dengan data produksi 5 ton per ha, maka total produksi jagung yang terinfeksi bakteri PSS mencapai sebanyak 32,8 ton.

"32,8 ton ini sebagai benih induk, dapat ditanam kembali untuk lahan seluas 2.186 ha yang akan menghasilkan produksi 10.930 ton," jelas dia.

Merujuk harga pembelian pemerintah (HPP) jagung kering terendah dengan kisaran Rp 3.150 per kg, maka kerugian akan mencapai Rp 34,44 miliar. Dengan begitu, Jamil menyatakan, tidak kurang dari 6,7 juta keluarga petani jagung akan kehilangan pendapatannya.

"Karantina memberi perhatian khusus pada pengawasan masuknya benih impor yang saat ini masih dilakukan karena adanya kebutuhan. Seperti benih jagung impor ini, yang terinfeksi hanya 98,4 kg namun dampaknya akan sangat besar. Penyebarannya penyakit tular benih sangat mudah dan cepat," seru dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Komoditas Lain yang Ikut Dimusnahkan

daging babi
ilustrasi gambar daging babi (Sumber: Pixabay)

Sementara itu, Kepala Barantan Soekarno-Hatta Imam Djajadi menyampaikan bahwa selain benih jagung asal Thailand, ikut dimusnahkan juga beberapa komoditas pertanian lainnya seperti 21 kg rumput gajah asal Thailand, 10 kg bibit bawang putih asal Singapura, dan 93 batang bibit tebu asal Cina.

Ada juga komoditas hewan berupa 275,8 kg daging segar, 116,6 kg daging babi segar dan olahannya asal Cina, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Italia, dan Australia yang tidak dilengkapi dengan persyaratan dokumen karantina sesuai dengan UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

"Komoditas yang dimusnahkan ini merupakan hasil tangkapan di Terminal Bandara Soekarno-Hatta. Kami memberikan apresiasi kepada seluruh petugas karantina yang telah bekerja keras menjalankan tugas dan fungsinya untuk melindungi Indonesia dari serangan hama penyakit hewan dan tumbuhan yang masuk ke Indonesia," puji Imam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya